Selasa, Oktober 27, 2015

Bahasa Indonesia 1#: Unsur, Pola, dan Macam-macam Kalimat



A.   Pengertian Kalimat
Kalimat adalah suatu bahasa kecil yang merupakan kesatuan pikiran. Dalam bahasa lisan kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan, dan dalam bahasa tulis diawali dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya.

B.   Unsur-unsur kalimat
1.      Subjek
Merupakan unsure utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat.Penempatan subjek yang tidak tepat dapat mengaburkan makna kalimat.
Ciri-ciri subjek
a.       Jawaban apa atau siapa
b.      Didahului kata bahwa
c.       Berupa kata atau frasa benda
d.      Disertai kata ini, atau itu
e.       Disertai pewatas yang
f.       Kata sifat didahului kata si atau sang : si cantik, si kecil, sang perkasa.
g.      Tidak didahului preposisi:di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan, dan lain-lain.
h.      Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan.

Subjek kalimat dapat berupa kata dan dapat pula beruoa frasa.
Berupa kalimat, misalnya:
Saya sudah mulai mengantuk.
Malam sudah sangat larut.
Orang-orang sudah tertidur lelap.
Berupa frasa, misalnya:
Air sungai kecil itu terus-menerus menggericik.
Pada tepi sungai kecil itu terempas kerikil-kelikil tajam.

2.      Predikat
Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakn muncul secara eksplisit. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar, kalimat tunggak, kalimat luas, kalimat majemuk, (2) menjadi unsur penjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat, (3) menegaskan makna, (4) membentuk kesatuan pikiran, dan (5) sebagai sebutan.
Ciri-ciri predikat:
a)      Jawaban mengapa, bagaimana
b)      Dapat diingkarkan dengan kata tidak atau bukan
c)Dapat didahului keterangan aspek: akan, sudah, sedang, selalu, hampir
d)     Dapat didahului keterangan modalitas:sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti
selayaknya dan lain-lain
e)Tidak didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi menjadi perluasa subjek
f)    Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni
g)      Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau bilangan.
Predikat dapat berupa kata, dan dapat pula berupa frasa. Berupa kata misalnya:
Pengusaha sukses itu menemukan peluang bisnis barunya.Bisnisnya berkembang.
Dia sukses.
Berupa frasa, misalnya:
Pengusaha itu sudah mendapatkan peluang pengembangan bisnisnya.
Bisnisnya berkembang amat pesat setelah menggunakan bahan baku local.
Manusia adalah makhluk yang berakal budi.
3.      Objek
Kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat dalam kalimat serta cirri khas objek itu sendiri. Predikat kalimat yang bersifat transitif mempunyai objek. Biasanya, predikat ini berupa kata kerja berkonfliks me-kan, atau me-i, misalnya: mengambilkan, mengumpulkan; me-i, misalnya: mengambili, melempari, mendekati. Dalam kalimat, objek berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif, (2) memperjelas makna kalimat, (3) membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.
Ciri-ciri objek:
a)      Berupa kata benda
b)      Tidak didahului dengan kata depan
c)      Mengikuti secara langsung di belakang kalimat transitif
d)     Jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang kalimat predikat transitif, dan
e)      Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan.
Benar: Mahasiswa itu menerangkan kerangka berpikirnya. Mereka mendiskusikan antikorupsi.
Salah: Mahasiswa itu menerangkan tentang kerangka berpikirnya. Mereka mendiskusikan mengenai antikorupsi.
4.      Pelengkap
Adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimta.
Ciri-ciri pelengkap:
a.       Bukan unsure utama, tetapi tanda pelengkap kalimat itu tidak jelas dan tidak lengkap informasinya
b.      Terletak di belakang predikat yang bukan kata kerja transitif, misalnya:
a)      Melengkapi struktur:
Negara Republik Indonesia / berdasarkan / Pancasila.
S                         P                   Pel

Ia / menjadi / rektor.
S          P          Pel

b)      Mengkhususkan makna objek, misalnya:
Ibu / membawa / saya / oleh-oleh.
S          P               O          Pel
5.  Keterangan
     Keterangan kalimat berfungsi menjelaskan atau melengkapi informsdi pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain.
Ciri-ciri keterangan:
a.       Bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas dan tidak lengkap, misalnya surat undangan, tanpa keterangan tidak komunikatif
b.      Tempat tidak terkait posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat.
c.       Dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun, misalnya: Saya berupaya meningkatkan kualitas kerja meskipun sulit diwujudkan), dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa, misalnya: Mahasiswa berpendapat bahwa sekarang ini sulit mencari pekerjaan)
Contoh penempatan keterangan:
Pada awal kalimat, “Kemarin rector berangkat ke Tokyo”.
Pada tengah kalimat, “Rektor kemarin berangkat ke Tokyo”.
Pada akhir kalimat, “Rektor berangkat ke Tokyo kemarin”.
d.   Dapat berupa keterangan tambahan , dapat berupa aposisi; misalnya: keterangan tambahan
subjek, tidak dapat menggantikan subjek, sedangkan aposisi dapat menggantikan subjek.
Contoh: Megawati, yang menjabat Presiden RI 2001-2004, adalah putrid Bung Karno.(keterangan tambahan)
Megawati, Presiden RI 2001-2004, adalah putrid Bung Karno.(aposisi)

6.   Modalitas
     Modalitas dalam suatu kalimat sering disebut keterangan predikat. Modalitas dapat mengubah keseluruhan makna sebuah kalimat. Dengan modalitas tertentu makna kalimat dapat berubah manjadi sebuah pernyataan yang tegas, ragu, lembut, pasti, dan sebagainya.
Contoh penggunaan modalitas
a.    Adik saya kemungkinan besar seorang politikus
b.   Pekerjaan itu memang tidak kusukai
c.    Dia sebetulnya seorang artis
d.   Rupanya mereka tidak setuju dengan peraturannya
Fungsi modalitas dalam kalimat:
a.    Mengubah nada: dari nada tegas menjadi ragu-ragu atau sebaliknya, dari nada keras menjadi lembut atau sebaliknya. Ungkapan yang dapat digunakan antara lain: barangkali, tentu, mungkin sering, sering, sungguh.
Ia sungguh beruntung mendapat pekerjaan itu
Ia sering menyatakan syukurnya atas karunia itu
b.   Menyatakan sikap. Jika ingin mengungkapkan kalimat dengan nada kepastian dapat digunakan ungkapan:pasti, pernah, tentu, sering, jarang, kerapkali.

7.   Konjungsi
     Adalah bagian kalimat yang berfungsi menghubungkan unsur-unsur kalimat dalam sebuah kalimat (yaitu subjek, objek, predikat dan keterangan), sebuah kalimat dengan kalimat lain, dan (atau) sebuah paragrap dengan paragrap lain.
     Konjungsi dibagi menjadi dua, yakni perangkai intrakalimat berfungsi menghubungkan unsur atau bagian kalimat dengan unsure atau bagian kalimat yang lain. Perangkai antarkalimat berfungsi menghubungkan kalimat atau paragraph yang satu dengan kalimat atau paragraph yang lain. Bagian perangkai antarkalimat ini sering juga disebut dengan istilah kata transisi. Contoh bentuk perangkai yang sering ditemukan dalam karangan antara lain: adalah, andaikata, apabila, atau, bahwa, bilaman, daripada, di samping itu, sehingga, ialah, jika, kalau, kemudian, melainkan, meskipun, misalnya, padahal, seandainya, sedangkan, seolah-olah, supaya, umpamanya, bahkan, tetapi, karena itu, oleh sebab itu, jadi, maka, lagipula, sebaliknya, sementara itu, selanjutnya, dan tambah pula.
Contoh penggunaan konjungsi:
1.   Presiden beserta rombongan segera meninjau lokas bencana alam
2.   Disamping harus hati-hati menghadapi orang itu, kamu juga harus waspada terhadap kemungkinan serangan anak buahnya
3.   Saya memanggil dokter, sedangkan ibu menjaga adik di rumah.

C.   Pola Kalimat
1.   Pola Kalimat Dasar
     Pola kalimat dasar sekurang-kurangnya terdiri atas subjek (S) dan predikat (P). Pola kalimat dasar mempunyai cirri-ciri:
a.       Berupa kalimat tunggal (satu S, satu P, satu O, satu pel, satu K).
b.      Sekurang-kurangnya terdiri satu subjek dan satu predikat.
c.       Selalu diawali dengan subjek.
d.      Berbentuk kalimat aktif.
e.       Unsure tersebut ada yang berupa kata dan ada yang berupa frasa, dan
f.       Dapat dikembangkan menjadi kalimat luas dengan memperluas subjek, predikat, objek, dan keterangan.
Contoh kalimat dasar:
a.       Kami /  berdiskusi
      S          P
b.      Mereka / sedang mendiskusikan /  tugas  kelompok
      S                      P                                  O
c.       Ekonomi daerah itu / berdasarkan /  pertanian
      S                                  P                      O
d.      Mereka / menjuluki / dia / sang penyelamat
      S          P                O               Pel
e.       Para kepala negara Asean /  sedang /  bersidang di Bali
                  S                             P                     K
f.       Beberapa karyawan /  sedang membahas /  kasus bisnis / di ruang rapat
                        S                      P                                  O                     K

           Contoh kalimat luas
           Perhatikan, kata yang dicetak miring merupakan kalimat dasar
a.    Kami yang mengharapkan kedamaian di Aceh selalu berdiskusi tentang masalah ini
b.   Para siswa yang kehilangan gedung sekolah itu sedang belajar bahasa Indonesia dengan sarana seadanya
c.    Tulang punggung ekonomi daerah itu berbasis pada pertanian
d.   Mereka selalu menjuluki dia sang penyelamat umat manusia

2.   Kalimat Majemuk
a.    Kalimat Majemuk Setara
     Kalimat majemuk setara bersifat koordinatif, tidak saling menerangkan. Kalimat majemuk setara ada 4 macam, yaitu: (a) setara gabungan menggunakan kata dan, serta; (b) se tara pilihan menggunakan kata atau; (c) setara urutan menggunakan kata lalu, lantas, dan kemudian; (d) setara perlawanan menggunakan tetapi.
           Cermatilah perbedaan dan kesamaan kalimat majemuk setara berikut ini
·      Kalimat majemuk setara gabungan menggunakan: dan, serta
Dosen menerangkan kalimat majemuk dan mahasiswa mendengarkannya dengan cermat
Dosen serta mahasiswa bekerja secara kreatif dan inovatif
·      Kalimat majemuk setara pilihan menggunakan atau
Anda pergi ke kampus atau menghadiri seminar ?
·      Kalimat majemuk setara urutan menggunakan lalu, lantas, kemudian
Ia pulang lalu pergi menjemput anaknya
Kami menyelesaikan kuliah lantas bekerja

b.   Kalimat Majemuk Bertingkat
     Disusun berdasarkan jenis anak kalimat. Kalimat majemuk bertingkat ada 8 macam, dibedakan berdasarkan jenis anak kalimat (AK)
·      Anak kalimat keterangan waktu menggunakan kata ketika, waktu, saat, setelah, sebelum
Saya sudah pandai bernyanyi sejak kecil
Ayahku pulang dari Jakarta saat malam hari tiba.
·      Anak kalimat keterangan sebab menggunakan kata sebab, lantaran, karena
Lalu lintas macet karena karyawan disekitar jalan itu pulang bersamaan
Anak kalimat  hasil (akibat) mengggunakan kata hingga, sehingga, akhirnya
Tsunami itu dating tiba-tiba akibatnya puluhan ribu penduduk tewas
Pengusaha itu bekerja keras sehingga berhasil mendapatkan untung besar.
·         Anak kalimat keterangan syarat menggunakan kata jika, apabila, kalau, andai kata
Andaikata engkau memenangkan lomba itu, bagaiman perasaanmu ?
Saya akan santuni orang miskin apabila mendapatkan uang sebanyak itu
·         Anak kalimat keterangan tujuan menggunakan kata agar, supaya, demi, untuk, guna;
Agar rakyat makmur, kita harus memberikan penyuluhan kerja yang kreatif
Kita harus bekerja keras demi masa depan yang gemilang
·         Anak kalimat keterangan cara menggunakan kata dengan, dalam
Dosen itu menerangkan masalah tersebut dengan pendekatan ilmiah
·         Anak kalimat keterangan posesif menggunakan kata meskipun, walaupun, biarpun
Biarpun baru pukul setengah enam, saya sudah berangkat ke kantor
·         Anak kalimat keterangan pengganti nomina menggunakan kata bahwa
Bahwa ia menjadi presiden sudah mereka maklumi

c.       Kalimat Majemuk Gabungan Setara dan Bertingkat
Bangsa Indonesia bekerja keras mengejar ketinggalan ekonomi setelah krisis politik berkepanjangan dan krisis keamanan mulai membaik.
Kinerja bisnis mulai membaik dan perkembangan ekonomi mulai stabil setelah berhasil melangsungkan pemilu secara demokratis.

D.   Macam-macam Kalimat

1.      Berdasarkan Nilai informasinya (sasaran atau tujuan yang akan di capai)
a)      Kalimat berita 
Kalimat berita adalah suatu bentuk kalimat yang menyatakan suatu pernyataan berita atau peristiwa yang perlu diketahui sendiri atau orang lain.
Contoh : 
  • Pemerintah menunda kenaikan harga BBM.
  • Kenaikan harga BBM diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok.
  • Demo kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh mahasiswa di beberapa daerah mengakibatkan kerusakan beberapa fasilitas umum.
b)     Kalimat Tanya 
Kalimat Tanya adalah suatu bentuk susunan kalimat yang sebenarnya belum lengkap dikarenakan kalimat tersebut memerlukan suatu jawaban sebagai bagian dari kalimat yang dimaksud.
Contoh :
  • Kapan akan dilaksanakan pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017?
  • Siapakah pemenang Indonesian Idol tahun 2012?
  • Apakah perbedaan pertamax dengan premium?

c)      Kalimat perintah
Kalimat perintah adalah bentuk susunan kalimat yang menyatakan perintah atau suruhan yang harus dikerjakan oleh orang kedua dan hubungannya erat sekali.
  1. Suruhan
Contoh : Buanglah sampah pada tempatnya.
  1. Permintaan
Contoh : Mohon untuk dating langsung ke kantor Sriwijaya Air untuk melakukan penambahan biaya perubhan jadal penerbangan.
  1. Larangan 
Contoh: Jangan makan sambil berjalan.

d)     Kalimat ajakan
Kalimat ajakan adalah bentuk susunan kalimat yang sebenarnya juga merupakan kalimat perintah yang diperluas dan erat hubungannya dengan orang kedua.
Contoh:
  • Mari kita cegah bahaya penggunaan rokok bagi perokok pasif maupun aktif.
  • Ayo kita laksanakan program kebersihan lingkungan di desa ini.
e)      Kalimat pengandaian
Kalimat pengandaian adalah kalimat yang isinya pengandaian suatu hal.
Contoh : Andaikan saya memiliki banyak uang, saya ingin megajak Ibu saya naik haji.
f)       Kalimat harapan
Kalimat harapan adalah kalimat yang isinya mengharap suatu hal. Contoh : Semoga amal perbuatan beliau diterima disisi–Nya.
2.      Berdasarkan diathesis kalimat

a)     Kalimat aktif (subyek melakukan perbuatan)
Kalimat aktif adalah bentuk kalimat yang subyeknya melakukan pekerjaan yang
mengenai langsung terhadap objeknya
Ciri-ciri :
  1. Subjeknya sebagai pelaku.
  2. Helsa Situmorang membaca buku. (Helsa sebagai pelaku)
  3. Predikatnya berawalan me- atau ber-.
  4. Predikatnya tergolong kata kerja aus.
Contoh :
  • Adik membaca buku.
  • Tatang bermain bola.
  • Yuli mandi di kolam renang.
  • Wawan telah membeli buku gambar.
c.       Kalimat pasif
Kalimat pasif adalah suatu bentuk kalimat yang mana subyeknya dari klimat tersebut menderita.
Ciri-ciri :
  1. Subjeknya sebagai penderita.
  2. Predikatnya berawalan di-, ter-, atau ,ter-kan.
  3. Predikatnya berupa predikat persona (kata ganti orang, disusul oleh kata kerja yang kehilangan awalan).
3. Berdasarkan urutan kata
a. Kalimat normal
Kalimat normal adalah kalimat yang subyeknya mendahului predikat.
b. Kalimat inverse 
Kalimat inverse adalah kalimat yang prediakatnya mendahului obyek.
4. Berdasarkan jumlah inti yang menbentuknya
a. Kalimat minor
Kalimat minor ialah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat.  Contoh : Diam!
b. Kalimat mayor
Kalimat mayor ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti.  Contoh: Ria pergi kedapur , Tia belajar di kamar
5. Berdasarkan pola-pola dasar
a. Kalimat inti 
Kalimat inti ialah kalimat yang memiliki ciri terdiri dari dua kata, berpola S-P, dan intonasinya netral.
b. Kalimat luas
Kalimat luas ialah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata.
c. Kalimat transformasi
Kalimat transformasi ialah kalimat inti yang sudah mengalami perubahan baik berupa penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti.

Ciri-ciri kalimat transformasi :
1.   Hanya terdiri dari dua kata
2.   Dua kata ini sekaligus menjadi inti kalimat (kata pertama menduduki jabatan predikat).
3.   Urutannya adalah subyek mendahului predikat
4.   Informasinya adalah intonasi berit yang netral
6. Berdasarkan jumlah kontur yang terdapat di dalamnya
Dibedakan atas:
1.   Kalimat minim (hanya mengandung satu kontur)
2.   Kalimat panjang (mengandung lebih dari satu kontur)
Kontur adalah bagian arus ujaran yang diapit oleh dua kesenyapan. Contoh:
  • # Pergi! #
  • # Berita daerah membangun # disiarkan TVRI # setiap hari #
Kalimat (i) adalah kalimat minim, sedangkan kalimat (ii) adalah kalimat panjang.

7.   Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya
Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya, kalimat dibedakan atas
a.   Kalimat tunggal
Kalimat tinggal adalah kalimat yang hanya mengandung satu klausa/satu pola S-P.
b.   Kalimat majemuk
     Kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa/lebih dari satu pola S-P) Kalimat majemuk, berdasarkan hubungan antar klausanya dibedakan lagi atas:
  1. Kalimat majemuk setara 
  2. Kalimat majemuk betingkat
  3. Kalimat majemuk campuran
  4. Kalimat majemuk rapatan
8. Berdasarkan Pengucapannya
Kalimat berdasarkan pengucapanya dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a.   Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.

Contoh:
Tina berkata: “Ria, jangan membuang sampah itu disembarang tempat!”
b. Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.

Contoh:
Kakak berkata bahwa dia senang melihat aku mendapatkan pekerjaan



REFERENSI
Hs.Widjono. 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi (edisi revisi 2012). Jakarta: PT Grasindo, anggota Ikapi.
http://irpantips4u.blogspot.co.id/2012/11/macam-macam-kalimat.html#


Materi 3: Model dan Standar Profesi di USA

Meningkatnya implementasi dibidang Teknologi Informasi (TI) pada jaringan perusahaan menyebabkan kebutuhan tenaga IT bertambah, hal ini tid...