Senin, Juli 18, 2016

Morfem dan Morf



Morf adalah wujud konkret suatu Morfem. Pengertian Morf tersebut lebih menunjuk pada ciri bentuk atau struktur fonemis suatu Morfem, tanpa memandang apakah Morf itu memiliki arti yang sama atau berbeda dengan Morf Morf lain.
Contoh:
Mengebom = /menge-/ dan /bom/
Mendongkrak = /men-/ dan /dongkrak/
Membubut = /mem-/ dan /bubut/
Menjala = /men-/ dan /jala/
Menggantung = /meng-/ dan /gantung/
Morfem adalah suatu bentuk bahasa yang tidak mengandung bagian-bagian yang mirip dengan bentuk lain, baik bunyi maupun maknanya. (Bloomfield, 1974: 6).
Morfem adalah unsur-unsur terkecil yang memiliki makna dalam tutur suatu bahasa (Hookett dalam Sutawijaya, dkk.). Kalau dihubungkan dengan konsep satuan gramatik, maka unsur yang dimaksud oleh Hockett itu, tergolong  ke dalam satuan gramatik yang paling kecil.
Contoh: melempari terdiri atas 3 Morfem yaitu {me-}, {-lempar-} dan {-i}.
Pengertian ke 4 mengisyaratkan bahwa satuan lingual dapat disebut Morfem jika satuan lingual itu tidak memiliki persamaan bentuk-arti dengan satuan lingual itu tidak memiliki persamaan bentuk arti dengan satuan lingual lain mana pun.

Referensi

Kalimat Penjelas



Kalimat penjelas adalah kalimat-kalimat yang isinya merupakan penjelasan, uraian, atau berupa rincian-rincian detail tentang kalimat utama suatu paragraf. kalimat penjelas biasanya berupa contoh, data, uraian penjelasan dari kalimat utama. Oleh karena itu, semakin banyak suatu kalimat penjelas di dalam sebuah paragraf, maka semakin kuat gagasan utama paragraf tersebut, sehingga paragraf tersebut semakin baik.
Perhatikanlah contoh paragraf di bawah ini.
Manusia sangat membutuhkan manusia lainnya. Hal ini dikarenakan manusia tidak bisa hidup sendiri. Hampir semua aspek kehidupan di dunia ini tidak ada yang bisa dilakukan oleh manusia sendiri contohnya adalah makan. Kita tidak bisa memenuhi kehidupan kita yang satu ini tanpa bantua orang lain. Kita membutuhkan orang lain untuk menanam padi, sayuran sehingga kita bisa memakannya. Bahkan ketika kita mati pun kita masih membutuhkan orang lain untuk memandikan dan mengebumikan jenazah kita.
Berikut ini adalah kalimat-kalimat penjelas dari paragraf di atas.
Kalimat penjelas:
1.      Hal ini dikarenakan manusia tidak bisa hidup sendiri.
2.      Hampir semua aspek kehidupan di dunia ini tidak ada yang bisa dilakukan oleh manusia sendiri contohnya adalah makan.
3.      Kita tidak bisa memenuhi kehidupan kita yang satu ini tanpa bantua orang lain.
4.      Kita membutuhkan orang lain untuk menanam padi, dan sayuran sehingga kita bisa memakannya.
5.      Bahkan ketika kita mati pun kita masih membutuhkan orang lain untuk memandikan dan mengebumikan jenazah kita.
Kalimat-kalimat yang saling berhubungan tersebut membentuk satu kesatuan paragraf yang padu.


Referensi

PEMAKAIAN TANDA BACA TITIK DUA (:)



1.     Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
·        Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
·        Hanya ada dua pilihan bagi pejuang kemerdekaan itu: hidup atau mati.
2.      Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan
Misalnya:
·         Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
·         Fakultas itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan Ekonomi Perusahaan.
3.      Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
a. Ketua
Sekretaris
Bendahara :
:
: Ahmad Wijaya
S. Handayani
B. Hartawan
b. Tempat Sidang
Pengantar Acara
Hari
Waktu :
:
:
: Ruang 104
Bambang S.
Senin
09.3
4.      Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ibu : (meletakkan beberapa kopor) "Bawa kopor ini, Mir!"
Amir : "Baik, Bu." (mengangkat kopor dan masuk)
Ibu : "Jangan lupa. Letakkan baik-baik!" (duduk di kursi besar)
5.      Tanda titik dua dipakai:
a.       di antara jilid atau nomor dan halaman,
b.      di antara bab dan ayat dalam kitab suci,
c.       di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya:
Tempo, I (1971), 34:7
Surah Yasin:9
Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
Tjokronegoro, Sutomo, Tjukupkah Saudara membina Bahasa Persatuan Kita?, Djakarta: Eresco, 1968.


Referensi
http://www.kitapunya.net/2015/04/penggunaan-tanda-baca-titik-koma-titik-dua.html

Cara Menuliskan Gelar dan Singkatan



Berikut ini adalah tata cara penulisan gelar akademik yang benar menurut EYD yang telah disepakati bersama. Aturan ini menetapkan penulisan singkatan, tanda baca seperti pemakain titik (.) dan koma (,) yang benar:
1.      Setiap gelar ditulis dengan menggunakan tanda titik sebagai penghubung antara huruf pada singkatan gelar yang dimaksud.
2.      Gelar ditulis sesudah atau sebelum nama seseorang.
3.      Nama orang dan gelar dihubungkan dengan tanda koma (,)
4.      Jika seseorang menyandang gelar lebih dari satu, maka gelar-gelar tersebut dipisahkan dengan tanda koma. Contoh = Aria Nugraha, S,Pd., M.Pd.
Penulisan gelar sebenarnya mengikuti aturan penulisan pada singkatan. Contohnya adalah penulisan gelar sarjana pendidikan yang penulisannya S.Pd. merupakan singkatan. Huruf S ditulis dengan huruf besar karena merupakan singkatan dari satu kata Sarjana, sedangkan huruf D ditulis dengan huruf kecil karena merupakan bagian dari rangkaian kata pendidikan. Hal ini berlaku juga untuk penulisan gelar yang lain seperti, S.ked., S.Ag., S.Si., dan lain-lain. Sementara itu untuk penulisan gelar pada sarjana ekonomi, hanya ditulis S.E dimana huruf S singktan dari kata sarjana dan E dari kata ekonomi.
Contoh penulisan gelar diploma
Aria Nugraha, A.Md.
 Aria Nugraha, A.Ma.

Contoh penulisan gelar sarjana S1 yang benar.
Aria Nugraha, S.Ag.
Aria Nugraha, S.Pd.
Aria Nugraha, S.Si.
Aria Nugraha, S.Psi.


Contoh penulisan gelar magister (S2)
Aria Nugraha, M.Pd.
Aria Nugraha, M.H.
Aria Nugraha, M. Si
Gelar Doktor (S3)
Doktor = Dr.
Catatan: Untuk gelar doktor dan professor ditulis di depan nama si penyandang gelar
Contoh:
Dr. Aria Nugraha
Prof. Aria Nugraha
Prof. Dr. Aria Nugraha


Referensi
http://www.anneahira.com/cara-penulisan-gelar.htm

Materi 3: Model dan Standar Profesi di USA

Meningkatnya implementasi dibidang Teknologi Informasi (TI) pada jaringan perusahaan menyebabkan kebutuhan tenaga IT bertambah, hal ini tid...