Senin, Juli 18, 2016

PEMAKAIAN TANDA BACA TITIK DUA (:)



1.     Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
·        Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
·        Hanya ada dua pilihan bagi pejuang kemerdekaan itu: hidup atau mati.
2.      Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan
Misalnya:
·         Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
·         Fakultas itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan Ekonomi Perusahaan.
3.      Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
a. Ketua
Sekretaris
Bendahara :
:
: Ahmad Wijaya
S. Handayani
B. Hartawan
b. Tempat Sidang
Pengantar Acara
Hari
Waktu :
:
:
: Ruang 104
Bambang S.
Senin
09.3
4.      Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ibu : (meletakkan beberapa kopor) "Bawa kopor ini, Mir!"
Amir : "Baik, Bu." (mengangkat kopor dan masuk)
Ibu : "Jangan lupa. Letakkan baik-baik!" (duduk di kursi besar)
5.      Tanda titik dua dipakai:
a.       di antara jilid atau nomor dan halaman,
b.      di antara bab dan ayat dalam kitab suci,
c.       di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya:
Tempo, I (1971), 34:7
Surah Yasin:9
Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
Tjokronegoro, Sutomo, Tjukupkah Saudara membina Bahasa Persatuan Kita?, Djakarta: Eresco, 1968.


Referensi
http://www.kitapunya.net/2015/04/penggunaan-tanda-baca-titik-koma-titik-dua.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi 3: Model dan Standar Profesi di USA

Meningkatnya implementasi dibidang Teknologi Informasi (TI) pada jaringan perusahaan menyebabkan kebutuhan tenaga IT bertambah, hal ini tid...