PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG
HIJAU
Oleh :
Dini
Hayati (12113575)
3KA01
UNIVERSITAS GUNADARMA
SISTEM INFORMASI
2015/2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan
proposal penelitian yang diberikan oleh Bapak/Ibu Dosen. Proposal Penelitian ini adalah suatu bentuk apresiasi penulis terhadap mata kuliah Bahasa Indonesia 2, dan juga
merupakan tugas terstruktur bagi penulis.
Sebagai mahasiswa/mahasiswi,
penulis merupakan individu yang belum sempurna, oleh kerena itu
dalam proposal penelitian ini tentu saja masih banyak
kekurangan-kekurangan baik dalam penyampaiannya maupun dalam tulisannya, maka
dari itu penulis perlu evaluasi-evaluasi agar bisa
memperbaiki kesalahan kami di waktu mendatang.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah mendukung untuk menyelesaikan proposal penelitian ini, dan kepada
teman-teman yang memberikan bantuan dalam bentuk moril maupun materil. Semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi kita bersama.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... 2
BAB I
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 5
1.2 Batasan Masalah................................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................. 6
1.4 Perumusan Masalah.............................................................................................. 6
BAB II
Landasan
Teori
2.1 Kacang Hijau........................................................................................................ 7
2.2 Pengertian Pertumbuhan....................................................................................... 8
2.3 Pengertian Perkembangan.................................................................................... 9
2.4 Perkecambahan..................................................................................................... 9
2.5 Pengaruh Kadar Air Terhadap Tanaman............................................................ 10
Hipotesis................................................................................................................... 11
BAB III
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................ 12
3.2 Metode Penelitian............................................................................................... 12
3.3 Instrumen Penelitian........................................................................................... 12
3.4 Analisis Data...................................................................................................... 12
BAB IV
4.1 Hasil ................................................................................................................... 13
4.2 Pembahasan........................................................................................................ 15
BAB V
5.1 Kesimpulan......................................................................................................... 16
5.2 Saran................................................................................................................... 16
Daftar
Pustaka........................................................................................................ 17
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan,
karena pertumbuhan berjalan sejajar dengan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dimulai dari proses
perkecambahan biji. Perkecambahan
merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan , khususnya tumbuhan berbiji.
Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada posisi dorman
mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan kacang hijau
berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.
Pertumbuhan
dan perkembangan biji akan selalu berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh factor
yang mempengaruhinya. Faktor tersebut dapat dibedakan menjadi 2, yaitu faktor
internal dan factor eksternal
1. Faktor
internal adalah fakor yang berasala dari tumbuhan itu sendiri. Faktor internal
terdiri dari faktor intrasel yang meliputi gen, dan faktor intersel yang
meliputi hormon.
2. Faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tumbuhan, mencakup intensitas
cahaya, suhu, kelembaban, nutrisi, kadar air, oksigen atau karbon diokasida,
derajat keasaman, kepadatan populasi dan media tanam.
Dalam
hal ini kadar air merupakan salah satu faktor
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau, karena setiap air yang
diperoleh tumbuhan mempunyai kadar yang
berbeda-beda, ada tanaman yang tersirami air dan ada yang tidak . Pertumbuhan
tanaman yang memperoleh kadar air cukup akan berbeda dengan tanaman yang tidak
memperoleh air dengan kadar yang cukup.
Saat ini, media pembelajaran dalam
bentuk book, DVD/VCD, ataupun website hanya menampilkan atau menyajikan
pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan tanaman secara teori saja, tanpa
mengetahui atau mengamatai langsung. Metode pembelajaran yang digunakan untuk mendukung dan meningkatkan proses belajar
mengajar saat ini khususnya pada mata pelajaran Biologi Pengaruh Kadar Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau adalah dengan cara
melakukan penelitian, agar siswa
dapat mengetahui langsung apa yang terjadi atau perubahan apa yang terjadi pada
tanaman kacang hijau.
Penelitian
(research) pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
1.2
Batasan
Masalah
Penelitian ini hanya mengamati
pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
1.3
Tujuan
Penelitian
Melakukan penelitian tentang
pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan
pada tanaman kacang hijau, diharapkan
dapat memudahkan dan membantu para pelajar untuk mempelajari dan mengetahui
pengaruh kadar air pada tanaman, agar
para pelajar dapat mengetahui langsung
apa yang terjadi atau perubahan apa yang terjadi pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Manfaat dari penelitian ini adalah
- Mengetahui bahwa air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
- Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh air bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau
- Sebagai informasi agar teknologi pertanian lebih dikembangkan dan lebih maju.
1.4
Perumusan
Masalah
a.
Bagaimana pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan kacang
hijau
BAB II
Landasan Teori dan Hipotesis
Landasan teori
2.1 Kacang Hijau
Kacang
hijau berasal dari keluarga leguminoceae (kacang-kacangan) dan
merupakan salah satu bahan makanan yang begitu menyehatkan. Ini dikarenakan ia
mengandung gizi serta nutrisi yang begitu bermanfaat. Kacang hijau mengandung
kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B kompleks seperti vitamin B1 (tiamin) dan
B2 (riboflavin), niacin, dan asam amino yang berkhasiat sebagai obat beri-beri,
demam nifas, pelancar air seni, dan kurang darah.
Kacang
hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Kacang hijau juga sangat mudah berkecambah, kecambah kacang hijau
biasa kita kenal dengan tauge. Kacang hijau dalam bentuk kecambah mengandung
enzim-enzim aktif salah satunya amylase yang membantu dalam metabolisme
karbohidrat.
Klasifikasi
Tanaman Kacang Hijau
·
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
·
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
·
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
·
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
·
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
·
Sub Kelas: Rosidae
·
Ordo: Fabales
·
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
·
Genus: Phaseolus
·
Spesies: Phaseolus radiatus L.
2.2
Pertumbuhan dan Perkembangan
2.2.1
Pengertian Pertumbuhan
Secara harfiah, pertumbuhan
diartikan sebagai perubahan yang dapat diketahui atau ditentukan berdasarkan sejumlah
ukuran atau kuantitasnya. Pertumbuhan meliputi bertambah besar dan bertambah
banyaknya sel-sel pada jaringan. Proses pertumbuhan pada tanaman terdiri dari pembelahan
sel, lalu diikuti pembesaran sel dan terakhir adalah diferensiais sel.
Pertumbuhan hanya terjadi pada lokasi tertentu saja, yaitu pada jaringan
meristem. Jaringan meristem merupakan jaringan aktif yang dapat membelah diri.
Pertumbuhan pada tumbuhan dibagi
menjadi dua, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan
primer adalah pertumbuhan ukuran panjang pada bagian batang tumbuhan karena
adanya aktivitas jaringan meristem primer. Sedangkan pertumbuhan sekunder
adalah pertambahan besar dari organ tumbuhan karena adanya aktivitas jaringan
meristem sekunder yaitu cambium pada kulit batang, cambium batang dan akar.
Proses yang terjadi pada pertumbuhan adalah
suatu kegiatan yang irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Proses yang terjadi pada pertumbuhan
adalah suatu kegiatan yang irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula).
Akan tetapi, pada beberapa kasus, proses tersebut dapat reversible
(terbalikkan) karena pada pertumbuhan terjadi pengurangan ukuran dan jumlah sel
akibat kerusakkan sel atau dediferensiasi sel. Pada tumbuhan, bunga, buah dan
batang disusun oleh sel yang berbeda. Walaupun semua organ memiliki aktivitas
pembelahan sel. Bunga dan buah merupakan organ reproduksi yang disusun oleh
sel-sel reproduktif atau embrionik, sedangkan cabang atau batang disusun oleh
sek-sel tubuh atau somatic.
Sel-sel
tubuh atau somatik memiliki potensi untuk kembali membentuk jaringan yang sama,
sedangkan sel embrionik tidak. Dengan aktivitas perbanyakan sel tersebut, akan
dihasilkan kembali sel-sel meristematis yang akan menjadi batang, akar, daun,
dan bagian reproduktif.
Adapun
sle embrionik akan mati karena tidak ada sokongan sel lainnya. Selama proses
tumbuhnya akar, batang ataupun daun pertumbuhan dapat dikuantifikasi dalam
bentuk panjang akar, jumlah daun, tinggi tumbuhan atau bahkan berat total
tumbuhan. Berdasarkan gambaran tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
pertumbuhan merupakan perubahan kuantitatif dari ukuran sel, organ, atau
keseluruhan organism.
2.2.2
Pengertian Perkembangan
Pada
tumbuhan, perkembangan erat kaitannya dangan pembentukan organ-organ tumbuhan
dan perubahan bentuk dari embrio atau biji hingga menjadi tumbuhan utuh. Suatu
hal yang patut kita pahami dalam perkembangan adalah adanya diferensiasi sel.
Organ tumbuhan seperti akar, batang, dan daun, semuanya tersusun atas berbagai
jaringan.
Susunan
jaringan ini, mirip pada berbagai kelompok tumbuhan. Perlu diketahui, bahwa
semua jaringan pada tumbuhan berasal dari satu jaringan, yaitu jaringan
meristem. Jaringan meristem berubah menjadi sel-sel lain dengan menggunakan
mekanisme yang menyebabkan sel-sel muda berkembang menjadi bermacam-macam sel
atau jaringan dewasa, mekanisme ini disebut dengan diferensiasi.
Dengan
kata lain diferensiasi adalah proses beratur yang menyebabkan sel dengan
struktur dan fungsi sama menjadi berbeda. Hal tersebut terjadi selama hidup
tumbuhan dan selalu diikuti oleh pertumbuhan fisiologis yang kompleks.
2.3
Perkecambahan
Perkecambahan adalah munculnya
plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan.
Embrio yang terdapat di dalam biji mempunyai beberapa bagian, antara lain
embrio akar (radikula), embrio daun (plumula), embrio pucuk (epikotil) dan
embrio batang (hipokotil). Perkecambahan benih
dapat diartikan sebagai dimulainya proses pertumbuhan embrio dari benih
yang sudah matang ( Taiz and Zeiger 1998). Benih
dapat berkecambah bila tersedia faktor-faktor pendukung selama terjadinya
proses perkecambahan.
Perkembangan benih
dipengaruhi oleh faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal). Proses
perkecambahan melibatkan proses fisika maupun kimiawi.
1) proses fisika terjadi ketika
biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air pada biji yang kering
2)
Proses kimia, dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan
pecah. Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin
(GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk
mensintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja dengan menghidrolisis
cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini
menghasilkan molekul kecil yang larut dalam ai, misalnya enzim amilase
menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya, gula dan zat-zat
lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embruo
menjadi bibit tanaman (Purves et al. 2004).
Perkecambahan dibagi menjadi dua
tipe, yaitu epigeal dan hopigeal. Perkecambahan epigeal terjadi pembentangan
ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun
lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Contoh : perkecambahan pada biji
buncis.
Sedangkan perkecambahan hypogeal
apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun
lembaga tertarik ke atas tanah tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Contoh :
perkecmbahan pada biji kacang tanah.
2.4 Pengaruh Kadar Air Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi
semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi
tidak di planet lain. Manfaat air bagi tumbuh-tumbuhan yaitu untuk
mempertahankan ketegakan tumbuhan, untuk transportasi, bahan makanan dari akar
ke seluruh bagian pohon, dan untuk proses fotosintesis. Pertumbuhan
berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih
tinggi dari pada siang hari.
Dalam fisiolog tumbuhan,
air merupakan hal yang sangat penting sehingga menjadi hal utama yang
diperhatikan pada budidaya pertanian. Kekurangan
air akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, perkembangannya menjadi abnormal.
Kekurangan yang terjadi terus menerus selama periode pertumbuhan akan
menyebabkan tanaman tersebut menderita dan kemudian mati.
Kehadiran air di
dalam sel mengaktifkan sejumlah hormone perkecambahan awal. Fitohormon asam
absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Selain itu, masuknya
air pada biji menyebabkan enzim bekerja aktif. Bekerjanya enzim merupakan
proses kimia.
Enzim amylase
bekerja memecah tepung menjadi maltose, selanjutnya maltose dihidrolisis oleh
maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam amino, senyawa
glukosa masuk ke dalam proses metabolism dan dipecah menjadi energidan senyawa
karbohidray yang menyusun struktur tubuh asam amino lalu dirangkaikan menjadi
protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim-enzim baru. Terutama
asam-asam lemak yang dipakai untuk menyususn membrane sel.
Perubahan
pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan
mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula membesar
dan kulit biji terdesak dari dalam, dan akhirnya pecah. Pada tahap ini
diperlukan prasyarat bahwa kulit biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
B.
Hipotesis
a. H=1
Perbedaan
jumlah air yang diberikan kepada 3 tanaman berpengaruh pada pertumbuhan
masing-masing tanaman.
b.
H=0
Perbedaan
jumlah air yang diberikan kepada 3 tanaman tidak berpengaruh pada pertumbuhan
masing-masing tanaman
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
Metode
Penelitian
a. Tempat
Penelitian
Penelitian
dilakukan di Taman Ventura Indah 2, Beiji, Depok
b. Penelitian
dimulai pada tanggal 21 Mei 2016 sampai 30 Mei 2016
3.2
Metode Penelitian
Penelitian ini
menggunakan metode wawancara. Narasumber yang diwawancarai adalah seorang siswa.
Metode lain yang digunakan adalah studi pustaka, metode ini digunakan dalam
mencari definisi, teori, dan data-data yang relevan sesuai dengan penelitian.
3.3
Instrumen Penelitian
Instrument utama
penelitian adalh peneliti sendiri, alat-alat pendukung seperti alat tulis, buku
panduan, dan laptop.
3.4
Analisis Data
Penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif kualitatif,
yaitu analisis menggunakan data-data berupa tulisan-tulisan.
BAB IV
Hasil
Dan Pembahasan
4.1
Hasil Pengamatan
4.1.1 Pada Gelas I
Indikator
: Pemberian air 5 ml (1 sendok teh) setiap 2 hari sekali, dengan pengamatan
setiap hari
Hari
ke-1 : Biji kacang hijau masih dorman (istirahat)
Hari
ke-2 : Benjolan kecmbah pada biji mulai tumbuh
Hari
ke-3 : Radikula tumbuh sekitar 0.8cm
Hari
ke-4 : Radikula mulai tumbuh memanjang
Hari
ke-5 : Bakal daun mulai tumbuh
Hari
ke-6 : Daun sejati mulai tumbuh dan batang semakin tinggi
Hari
ke-7 : Batang tunas mulai mengering
4.1.2 Pada Gelas II
Indikator
: Pemberian air 10 ml (1 sendok makan) setiap dua hari sekali, dengan
pengamatan setiap hari
Hari
ke-1 : Biji kacang hijau masih dorman (istirahat)
Hari
ke-2 : Benjolan kecmbah pada biji mulai tumbuh
Hari
ke-3 : Radikula tumbuh kira-kira 2.5 cm
Hari
ke-4 : Radikula dan daun mulai tumbuh
Hari
ke-5 : Mulai tumbuh daun sejati
Hari
ke-6 : Tunas tumbuh semakin tinggi
Hari
ke-7 : Tanaman tumbuh semakin tinggi
4.1.3 Pada Gelas III
Indikator
: Pemberian air 15 ml (1,5 sendok makan) setiap 2 hari sekali
Hari
ke-1 : Biji kacang hijau masih dorman (istirahat)
Hari
ke-2 : Benjolan kecambah pada biji mulai tumbuh
Hari
ke-3 : Radikula tumbuh kira-kira 0.5 cm
Hari
ke-4 : Radikula tumbuh sampai sekitar 4 cm, mulai tumbuh bakal daun, tapi pucat
Hari
ke-5 : Tumbuh daun sejati, namun daun berwarna pucat
Hari
ke-6 : Tumbuh semakin tinggi, namun batang tunas tidak terlalu kokoh
Hari
ke-7 : Mulai layu
4.2
Pembahasan
Dari penelitian yang kami lakukan, dapat
kita lihat bahwa di hari kedua, secara umum pertumbuhan tanaman 5 ml, 10 ml 15
ml benjolan kecambah sama-sama mulai tumbuh.
Di hari ketiga, radikula tanaman sudah
mulai tumbuh dengan ukuran yang berbeda-beda. Tumbuhan 10 ml mengalami
pertumbuhan yang sangat baik dibandingkan dari du tanaman yang lain. Sedangkan
pertumbuhan tumbuhan 15 ml terlihat lebih lambat dibanding kedua tanaman
lainnya.
Di hari keempat, dapat dilihat pada
tanaman 10 ml dan pada tanaman15 daun sudah mulai tumbuh, namun pada tanaman 15
ml daun terlihat pucat. Sedangkan pada tanaman 10 ml daun belum mulai tumbuh.
Di hari kelima, tanaman 10 ml dan 15 ml
sudah mulai tumbuh daun sejati namun berwarna pucat. Sedangkan tanaman 10 ml
baru mulai tumbuh bakal daun.
Di hari keenam, tumbuhan 5 ml daun sejati
baru mulai tumbuh, sedangkan tumbuhan 10 ml dan 15 ml sudah mulai tumbuh, namun
pada tanaman 15 ml tunas tidak terlalu kokoh.
Di hari ketujuh, ketiga tanaman mengalami
pertumbuhan yang berbeda-beda. Tanaman 5 ml batang tunas mongering, tanaman 10
ml tanaman tumbuh semakin tinggi, sedangkan tanaman 15 ml tanaman mulai layu.
BAB V
Penutup
5.1
Kesimpulan
Dari hasil penelitian di atas dapa
disimpulkan bahwa pada proses perkecambahan atau tumbuhnya benjolan dan
radikula lebih cepat pada air yang sedikit, hal ini terjadi karenakan sifat
akar yang selalu mencari air. Pada proses perkembangan kecambah, tanaman yang
mendapat air yang lebih banyak akan lebih cepat, karena air yang diterima
terlalu banyak, maka tekanan akan meningkat, dan akhirnya pecah, dan layu.
Dengan kata lain, air dapat mempercepat proses perkecambahan pada suatu biji
dan kadar/jumlah air yang diberikan mempengaruhi tinggi kecambah, sehingga lama
proses perkecambahan dan panjang batang dari masing-masing gelas berbeda-beda.
5.2 Kritik
dan Saran
Memilih biji yang masih segar sehingga
dapat memaksimalkan penelitian. Kondisi pencahayaan lebih dimaksimalkan, baik
penempatan di tempat terang maupun gelap.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/bioslogos/article/view/1044/847 (Diakses pada tanggal 26 Mei 2016,
pukul 18.26 WIB)
·
http://www.mishba7.com/2015/03/contoh-makalah-biologi-pengaruh-cahaya.html
(Diakses pada tanggal 26 Mei 2016, pukul 19.10 WIB)
·
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/
(Diakses pada tanggal 28 Mei 2016, pukul 15.30 WIB)
·
http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-penelitian-apa-itu-penelitian.html
(Diakses pada tanggal 28 Mei 2016, pukul 17.05 WIB)
·
http://manfaatnyasehat.com/manfaat-kacang-hijau/ (Diakses
pada tanggal 30 Mei 2016, pukul 22.05 WIB)
·
http://www.petanihebat.com/2013/04/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman.html
(Diakses pada tanggal 30 Mei 2016, pukul 22.08 WIB)
·
http://ilmuhutan.com/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/
(Diakses pada tanggal 30 Mei 2016, pukul 22.08 WIB)
·
http://www.materisma.com/2014/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada.html
(Diakses pada tanggal 30 Mei 2016, pukul 22.25 WIB)
·
http://kebunq.com/2013/12/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan.html
(Diakses pada tanggal 30 Mei 2016, pukul 22.08 WIB)
·
http://perkecambahanbiji.weebly.com/materi.html (Diakses
pada tanggal 30 Mei 2016, pukul 23.00 WIB)
·
http://www.irwantoshut.com/seed_viability_factor.html
(Diakses pada tanggal 1 Juni 2016, pukul 14.20 WIB)
·
http://qanitazulkarnain.blogspot.co.id/2014/11/tugas-biologi-pengaruh-jumlah-air.html
(Diakses pada tanggal 1 Juni 2016, pukul 16.15 WIB)
·
https://tesisdisertasi.blogspot.co.id/2014/11/contoh-teknik-analisis-data-penelitian.html
(Diakses pada tanggal 1 Juni 2016, pukul 17.05 WIB)
·
http://tatangsma.com/2015/08/jelaskan-pengaruh-air-terhadap-pertumbuhan-tanaman.html (Diakses
pada tanggal 1 Juni 2016, pukul 21.25 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar