PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG
HIJAU
Oleh :
Dini
Hayati (12113575)
3KA01
UNIVERSITAS GUNADARMA
SISTEM INFORMASI
2015/2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan proposal penelitian yang diberikan
oleh Bapak/Ibu Dosen. Proposal Penelitian ini adalah suatu bentuk apresiasi penulis terhadap mata kuliah Bahasa Indonesia 2, dan juga
merupakan tugas terstruktur bagi penulis.
Sebagai mahasiswa/mahasiswi,
penulis merupakan individu yang belum sempurna, oleh kerena itu
dalam proposal penelitian ini tentu saja masih banyak kekurangan-kekurangan
baik dalam penyampaiannya maupun dalam tulisannya, maka dari itu penulis perlu evaluasi-evaluasi agar bisa memperbaiki kesalahan kami di
waktu mendatang.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah mendukung untuk menyelesaikan proposal penelitian ini, dan kepada teman-teman yang memberikan
bantuan dalam bentuk moril maupun materil. Semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi kita bersama.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... 2
BAB I
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 4
1.2 Batasan Masalah................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................. 5
1.4 Perumusan Masalah.............................................................................................. 5
BAB II
Landasan
Teori
2.1 Kacang Hijau........................................................................................................ 6
2.2 Pengertian Pertumbuhan....................................................................................... 7
2.3 Pengertian Perkembangan.................................................................................... 8
2.4 Perkecambahan..................................................................................................... 8
2.5 Pengaruh Kadar Air Terhadap Tanaman.............................................................. 9
Hipotesis................................................................................................................... 10
BAB III
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................ 11
3.2 Metode Penelitian............................................................................................... 11
3.3 Instrumen Penelitian........................................................................................... 11
3.4 Analisis Data...................................................................................................... 11
Daftar
Pustaka........................................................................................................ 12
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan,
karena pertumbuhan berjalan sejajar dengan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dimulai dari proses
perkecambahan biji. Perkecambahan
merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan , khususnya tumbuhan berbiji.
Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada posisi dorman
mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan kacang hijau
berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.
Pertumbuhan
dan perkembangan biji akan selalu berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh factor
yang mempengaruhinya. Faktor tersebut dapat dibedakan menjadi 2, yaitu faktor
internal dan factor eksternal
1. Faktor
internal adalah fakor yang berasala dari tumbuhan itu sendiri. Faktor internal
terdiri dari faktor intrasel yang meliputi gen, dan faktor intersel yang
meliputi hormon.
2. Faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tumbuhan, mencakup intensitas
cahaya, suhu, kelembaban, nutrisi, kadar air, oksigen atau karbon diokasida,
derajat keasaman, kepadatan populasi dan media tanam.
Dalam
hal ini kadar air merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau, karena
setiap air yang diperoleh tumbuhan mempunyai
kadar yang berbeda-beda, ada tanaman yang tersirami air dan ada yang tidak . Pertumbuhan
tanaman yang memperoleh kadar air cukup akan berbeda dengan tanaman yang tidak memperoleh
air dengan kadar yang cukup.
Saat ini, media pembelajaran dalam
bentuk book, DVD/VCD, ataupun website hanya menampilkan atau menyajikan
pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan tanaman secara teori saja, tanpa
mengetahui atau mengamatai langsung. Metode pembelajaran yang digunakan untuk mendukung dan meningkatkan proses belajar
mengajar saat ini khususnya pada mata pelajaran Biologi Pengaruh Kadar Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau adalah dengan cara
melakukan penelitian, agar siswa
dapat mengetahui langsung apa yang terjadi atau perubahan apa yang terjadi pada
tanaman kacang hijau.
Penelitian
(research) pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
1.2
Batasan
Masalah
Penelitian ini hanya mengamati
pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
1.3
Tujuan
Penelitian
Melakukan penelitian tentang
pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan pada
tanaman kacang hijau, diharapkan dapat
memudahkan dan membantu para pelajar untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh kadar
air pada tanaman, agar
para pelajar dapat mengetahui langsung
apa yang terjadi atau perubahan apa yang terjadi pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Manfaat dari penelitian ini adalah
- Mengetahui bahwa air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
- Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh air bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau
- Sebagai informasi agar teknologi pertanian lebih dikembangkan dan lebih maju.
1.4
Perumusan
Masalah
a.
Bagaimana pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan kacang
hijau
BAB II
Landasan Teori dan Hipotesis
Landasan teori
2.1 Kacang Hijau
Kacang
hijau berasal dari keluarga leguminoceae (kacang-kacangan) dan
merupakan salah satu bahan makanan yang begitu menyehatkan. Ini dikarenakan ia
mengandung gizi serta nutrisi yang begitu bermanfaat. Kacang hijau mengandung
kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B kompleks seperti vitamin B1 (tiamin) dan
B2 (riboflavin), niacin, dan asam amino yang berkhasiat sebagai obat beri-beri,
demam nifas, pelancar air seni, dan kurang darah.
Kacang
hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Kacang hijau juga sangat mudah berkecambah, kecambah kacang hijau
biasa kita kenal dengan tauge. Kacang hijau dalam bentuk kecambah mengandung
enzim-enzim aktif salah satunya amylase yang membantu dalam metabolisme
karbohidrat.
Klasifikasi
Tanaman Kacang Hijau
·
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
·
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
·
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
·
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
·
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
·
Sub Kelas: Rosidae
·
Ordo: Fabales
·
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
·
Genus: Phaseolus
·
Spesies: Phaseolus radiatus L.
2.2
Pertumbuhan dan Perkembangan
2.2.1
Pengertian Pertumbuhan
Secara harfiah, pertumbuhan
diartikan sebagai perubahan yang dapat diketahui atau ditentukan berdasarkan sejumlah
ukuran atau kuantitasnya. Pertumbuhan meliputi bertambah besar dan bertambah
banyaknya sel-sel pada jaringan. Proses pertumbuhan pada tanaman terdiri dari
pembelahan sel, lalu diikuti pembesaran sel dan terakhir adalah diferensiais
sel. Pertumbuhan hanya terjadi pada lokasi tertentu saja, yaitu pada jaringan
meristem. Jaringan meristem merupakan jaringan aktif yang dapat membelah diri.
Pertumbuhan pada tumbuhan dibagi
menjadi dua, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan
primer adalah pertumbuhan ukuran panjang pada bagian batang tumbuhan karena
adanya aktivitas jaringan meristem primer. Sedangkan pertumbuhan sekunder
adalah pertambahan besar dari organ tumbuhan karena adanya aktivitas jaringan
meristem sekunder yaitu cambium pada kulit batang, cambium batang dan akar.
Proses yang terjadi pada pertumbuhan adalah
suatu kegiatan yang irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Proses yang terjadi pada pertumbuhan
adalah suatu kegiatan yang irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula).
Akan tetapi, pada beberapa kasus, proses tersebut dapat reversible
(terbalikkan) karena pada pertumbuhan terjadi pengurangan ukuran dan jumlah sel
akibat kerusakkan sel atau dediferensiasi sel. Pada tumbuhan, bunga, buah dan
batang disusun oleh sel yang berbeda. Walaupun semua organ memiliki aktivitas
pembelahan sel. Bunga dan buah merupakan organ reproduksi yang disusun oleh
sel-sel reproduktif atau embrionik, sedangkan cabang atau batang disusun oleh
sek-sel tubuh atau somatic.
Sel-sel
tubuh atau somatik memiliki potensi untuk kembali membentuk jaringan yang sama,
sedangkan sel embrionik tidak. Dengan aktivitas perbanyakan sel tersebut, akan
dihasilkan kembali sel-sel meristematis yang akan menjadi batang, akar, daun,
dan bagian reproduktif.
Adapun
sle embrionik akan mati karena tidak ada sokongan sel lainnya. Selama proses
tumbuhnya akar, batang ataupun daun pertumbuhan dapat dikuantifikasi dalam
bentuk panjang akar, jumlah daun, tinggi tumbuhan atau bahkan berat total
tumbuhan. Berdasarkan gambaran tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pertumbuhan
merupakan perubahan kuantitatif dari ukuran sel, organ, atau keseluruhan
organism.
2.2.2
Pengertian Perkembangan
Pada
tumbuhan, perkembangan erat kaitannya dangan pembentukan organ-organ tumbuhan
dan perubahan bentuk dari embrio atau biji hingga menjadi tumbuhan utuh. Suatu
hal yang patut kita pahami dalam perkembangan adalah adanya diferensiasi sel.
Organ tumbuhan seperti akar, batang, dan daun, semuanya tersusun atas berbagai
jaringan.
Susunan
jaringan ini, mirip pada berbagai kelompok tumbuhan. Perlu diketahui, bahwa
semua jaringan pada tumbuhan berasal dari satu jaringan, yaitu jaringan
meristem. Jaringan meristem berubah menjadi sel-sel lain dengan menggunakan
mekanisme yang menyebabkan sel-sel muda berkembang menjadi bermacam-macam sel
atau jaringan dewasa, mekanisme ini disebut dengan diferensiasi.
Dengan
kata lain diferensiasi adalah proses beratur yang menyebabkan sel dengan
struktur dan fungsi sama menjadi berbeda. Hal tersebut terjadi selama hidup
tumbuhan dan selalu diikuti oleh pertumbuhan fisiologis yang kompleks.
2.3
Perkecambahan
Perkecambahan adalah munculnya
plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan.
Embrio yang terdapat di dalam biji mempunyai beberapa bagian, antara lain
embrio akar (radikula), embrio daun (plumula), embrio pucuk (epikotil) dan
embrio batang (hipokotil). Perkecambahan benih
dapat diartikan sebagai dimulainya proses pertumbuhan embrio dari benih
yang sudah matang ( Taiz and Zeiger 1998). Benih
dapat berkecambah bila tersedia faktor-faktor pendukung selama terjadinya
proses perkecambahan.
Perkembangan benih
dipengaruhi oleh faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal). Proses
perkecambahan melibatkan proses fisika maupun kimiawi.
1) proses fisika terjadi ketika
biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air pada biji yang kering
2)
Proses kimia, dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan
pecah. Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin
(GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk
mensintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja dengan menghidrolisis
cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini
menghasilkan molekul kecil yang larut dalam ai, misalnya enzim amilase
menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya, gula dan
zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan
embruo menjadi bibit tanaman (Purves et al. 2004).
Perkecambahan dibagi menjadi dua
tipe, yaitu epigeal dan hopigeal. Perkecambahan epigeal terjadi pembentangan
ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun
lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Contoh : perkecambahan pada biji
buncis.
Sedangkan perkecambahan hypogeal
apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun
lembaga tertarik ke atas tanah tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Contoh :
perkecmbahan pada biji kacang tanah.
2.4 Pengaruh Kadar Air Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi
semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi
tidak di planet lain. Manfaat air bagi tumbuh-tumbuhan yaitu untuk
mempertahankan ketegakan tumbuhan, untuk transportasi, bahan makanan dari akar
ke seluruh bagian pohon, dan untuk proses fotosintesis. Pertumbuhan
berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih
tinggi dari pada siang hari.
Dalam fisiolog tumbuhan, air merupakan hal yang sangat penting sehingga
menjadi hal utama yang diperhatikan pada budidaya pertanian. Kekurangan air akan
menyebabkan tanaman menjadi kerdil, perkembangannya menjadi abnormal.
Kekurangan yang terjadi terus menerus selama periode pertumbuhan akan
menyebabkan tanaman tersebut menderita dan kemudian mati.
Kehadiran air di
dalam sel mengaktifkan sejumlah hormone perkecambahan awal. Fitohormon asam
absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Selain itu, masuknya
air pada biji menyebabkan enzim bekerja aktif. Bekerjanya enzim merupakan
proses kimia.
Enzim amylase bekerja
memecah tepung menjadi maltose, selanjutnya maltose dihidrolisis oleh maltase
menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam amino, senyawa glukosa masuk
ke dalam proses metabolism dan dipecah menjadi energidan senyawa karbohidray
yang menyusun struktur tubuh asam amino lalu dirangkaikan menjadi protein yang
berfungsi menyusun struktur sel dan enzim-enzim baru. Terutama asam-asam lemak
yang dipakai untuk menyususn membrane sel.
Perubahan pengendalian
ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti
di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula membesar dan kulit biji
terdesak dari dalam, dan akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat
bahwa kulit biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
B.
Hipotesis
a. H=1
Perbedaan
jumlah air yang diberikan kepada 3 tanaman berpengaruh pada pertumbuhan
masing-masing tanaman.
b.
H=0
Perbedaan
jumlah air yang diberikan kepada 3 tanaman tidak berpengaruh pada pertumbuhan
masing-masing tanaman
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
Metode
Penelitian
a. Tempat
Penelitian
Penelitian
dilakukan di Taman Ventura Indah 2, Beiji, Depok
b. Penelitian
dimulai pada tanggal 21 Mei 2016 sampai 27 Mei 2016
3.2
Metode Penelitian
Penelitian ini
menggunakan metode wawancara. Narasumber yang diwawancarai adalah seorang
siswa. Metode lain yang digunakan adalah studi pustaka, metode ini digunakan
dalam mencari definisi, teori, dan data-data yang relevan sesuai dengan
penelitian.
3.3
Instrumen Penelitian
Instrument utama
penelitian adalh peneliti sendiri, alat-alat pendukung seperti alat tulis, buku
panduan, dan laptop.
3.4
Analisis Data
Penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis menggunakan data-data berupa
tulisan-tulisan.
Daftar Pustaka
·
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/bioslogos/article/view/1044/847 (Diakses pada tanggal 26 Mei 2016, pukul
18.26 WIB)
·
http://www.mishba7.com/2015/03/contoh-makalah-biologi-pengaruh-cahaya.html (Diakses pada tanggal 26 Mei 2016, pukul
19.10 WIB)
·
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/ (Diakses pada tanggal 28 Mei 2016, pukul
15.30 WIB)
·
http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-penelitian-apa-itu-penelitian.html (Diakses pada tanggal 28 Mei 2016, pukul
17.05 WIB)
·
http://manfaatnyasehat.com/manfaat-kacang-hijau/
(Diakses pada tanggal 30 Mei 2016, pukul 22.05 WIB)
·
http://www.petanihebat.com/2013/04/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman.html
(Diakses pada tanggal 30 Mei 2016, pukul 22.08 WIB)
·
http://ilmuhutan.com/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/ (Diakses pada tanggal 30 Mei 2016, pukul
22.08 WIB)
·
http://www.materisma.com/2014/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada.html (Diakses pada tanggal 30 Mei 2016, pukul
22.25 WIB)
·
http://kebunq.com/2013/12/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan.html
(Diakses pada tanggal 30 Mei 2016, pukul 22.08 WIB)
·
http://perkecambahanbiji.weebly.com/materi.html
(Diakses pada tanggal 30 Mei 2016, pukul 23.00 WIB)
·
http://www.irwantoshut.com/seed_viability_factor.html (Diakses pada tanggal 1 Juni 2016, pukul
14.20 WIB)
·
http://qanitazulkarnain.blogspot.co.id/2014/11/tugas-biologi-pengaruh-jumlah-air.html
(Diakses pada tanggal 1 Juni
2016, pukul 16.15 WIB)
·
https://tesisdisertasi.blogspot.co.id/2014/11/contoh-teknik-analisis-data-penelitian.html (Diakses pada tanggal 1 Juni 2016, pukul 17.05 WIB)
·
http://tatangsma.com/2015/08/jelaskan-pengaruh-air-terhadap-pertumbuhan-tanaman.html
(Diakses pada tanggal 1 Juni
2016, pukul 21.25 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar