A.
Interogative
Interrogative berfungsi menggantikan sesuatu yang hendak diketahui. Oleh pembicara atau mengukuhkan sesuatu yang telah diketahuinya.
Interrogative berfungsi menggantikan sesuatu yang hendak diketahui. Oleh pembicara atau mengukuhkan sesuatu yang telah diketahuinya.
Contoh : apa, siapa, bagaimana,
mengapa, yang mana, berapa, mengapa, dan kapan.
a) Berapa uang
yang kamu butuhkan ?
b) Yang mana
mobil orang itu ?
c) Kapan kamu
akan datang ?
d) Ia pulang lebih awal, mengapa ?
B.
Demonstrativa
Demonstrativa berfungsi untuk menunjukan sesuatu didalam atau diluar wacana. Sesuatu itu disebut anteseden. Contoh : ini, itu, di sini, di situ, berikut, dan begitu
Demonstrativa berfungsi untuk menunjukan sesuatu didalam atau diluar wacana. Sesuatu itu disebut anteseden. Contoh : ini, itu, di sini, di situ, berikut, dan begitu
a) Bukti ini merupakan indicator bahwa orang itu berniat buruk
b) Di sini, kita
akan belajar apa artinya hidup
c) Penjahat itu ditahan berikut
barang bukti kejahatannya.
C.
Artikula
Artikula berfungsi untuk mendampingi nomina dan verba pasif. Contoh : si, sang, sri, para, kaum dan umat
Artikula berfungsi untuk mendampingi nomina dan verba pasif. Contoh : si, sang, sri, para, kaum dan umat
a) Si kecil itu
selalu dating merengek-rengek minta sesuatu
b) Sang penyelamat
akan dating saat kita butuhkan
c) Sri baginda
raja selalu memberi nasehat kepada para
prajurit
Ada tiga kelompok
artikula, yaitu: artikula yang brsifat gelar, mengacu ke makna kelopok,
dan menominalkan. Artikula yang bersifat gelar pada umumnya bertalian dengan orang atau hal yang dianggap bermartabat. Jenis-jenis artikula ini adalah sang, sri, hang, dan dang. Artikula yang mengacu ke makna kelompok atau makna kolektif adalah para. Karena artikula itu mengisyaratkan ketaktunggalan makna nomina yang diiringinya tidak dinyatakan dalam bentuk kata ulang. Artikula yang menominalkan dapat mengacu ke makna tunggal atau generik, bergantung pada konteks kalimatnya. Artikula itu adalah si. (4) Aduh, kasihan si miskin itu mengais makanan dari tempat sampah. (5) Dalam masa krisis si miskinlah yang selalu menderita. Frasa si miskin dalam kalimat (4) menyatakan makna tunggal dan dalam kalimat (5) menyatakan makna generik, yaitu kaum miskin. Secara sintaksis, artikula terletak didepan nomina atau kata yang dinominalkan. Artikula tidak pernah mengiringi nomina, tetapi selalu mendahuluinya.
Secara morfologis, artikula tidak mampu menjadi bentuk dasar dalam pembentukan kata.
dan menominalkan. Artikula yang bersifat gelar pada umumnya bertalian dengan orang atau hal yang dianggap bermartabat. Jenis-jenis artikula ini adalah sang, sri, hang, dan dang. Artikula yang mengacu ke makna kelompok atau makna kolektif adalah para. Karena artikula itu mengisyaratkan ketaktunggalan makna nomina yang diiringinya tidak dinyatakan dalam bentuk kata ulang. Artikula yang menominalkan dapat mengacu ke makna tunggal atau generik, bergantung pada konteks kalimatnya. Artikula itu adalah si. (4) Aduh, kasihan si miskin itu mengais makanan dari tempat sampah. (5) Dalam masa krisis si miskinlah yang selalu menderita. Frasa si miskin dalam kalimat (4) menyatakan makna tunggal dan dalam kalimat (5) menyatakan makna generik, yaitu kaum miskin. Secara sintaksis, artikula terletak didepan nomina atau kata yang dinominalkan. Artikula tidak pernah mengiringi nomina, tetapi selalu mendahuluinya.
Secara morfologis, artikula tidak mampu menjadi bentuk dasar dalam pembentukan kata.
D.
Preposisi
Preposisi adalah kata yang terletak didepan kata lain sehingga berbentuk frasa atau kelompok kata:
1. Preposisi dasar : di, ke, dari, pada, demi, dan lain-lain
Preposisi adalah kata yang terletak didepan kata lain sehingga berbentuk frasa atau kelompok kata:
1. Preposisi dasar : di, ke, dari, pada, demi, dan lain-lain
a) Demi kemakmuran
bangsa, mari kita tegakkan hukum dan keadilan
b) Perjuangan rakyat Indonesia menuju
masyarakat yang adil dari awal
kemerdekaan hingga saat ini perlu dtingkatkan.
2. Preposisi turunan : di antara, di atas, ke dalam, dari samping, dari luar,
kepada, dan lain-lain.
a) Panitia lomba mengarang
ilmiah nasional meminta kepada saya
untuk menjadi penilai pada tingkat final.
b) Di antara calon peserta lomba terdapat nama seorang peserta yang
sudah menjuarai dua kali berturut-turut
Referensi:
Widjono Hs, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi,
(Jakarta: PT Grasindo, anggota Ikapi, Edisi revisi 2012), h. 174-175
http://musafirk.blogspot.co.id/2011/08/tugas-bhasa-indonesia.html(diakses
pada tanggal 26 Juni 2016, pukul 20.30 wib)
https://tuye3004kotabatak.wordpress.com/2011/04/23/kelas-kata/(diakses
pada tanggal 26 Juni 2016, pukul 20.30 wib)
Terimakasih. Sangat membantu.
BalasHapus