Pada
prinsipnya unsur dan ciri puisi tidak jauh berbeda, namun secara umum puisi
memiliki ciri – ciri sederhana sebagai berikut.
1.
Pola Bunyi (rima)
Pola
Bunyi atau Rima adalah penataan bunyi dari kata – kata yang menyusun puisi
tersebut. Rima mencakup yakni: Onomatope (tiruan terhadap
bunyi seperti /ng/ yang memberikan efek magis puisi staudji C. B); Bentuk
intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak
berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan sebagainya;
Pengulangan kata/ungkapan ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras
lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan puisi.
2.
Irama (Ritme)
Irama
bisa diartikan sebagai pergantian, keras lembut, lambat cepat, panjang pendek,
atau tinggi rendahnya pengucapan kata dalam puisi. Irama digunakan untuk memperindah
puisi sehingga nilai puisi tersebut baik. Irama dapat mempengaruhi ketertarikan
pembaca atau pendengar terhadap puisi.
3.
Diksi (Pemilihan Kata)
Puisi
memiliki pemilihan kata yang khas, kata – kata dalam puisi tidak sama dengan
yang dipakai sehari – hari. Penyair biasanya memilih susunan kata yang indah,
enak didengar, dan juga memiliki makna yang mendalam sehingga pembaca atau
pendengar dapat menikmati puisi tersebut.
Referensi
http://www.softilmu.com/2015/02/Pengertian-Ciri-Unsur-Intrinsik-Ekstrinsik-Puisi-Adalah.html
(diakses pada tanggak 10 Mei 2016, pukul
20:45 WIB).
http://www.artikelsiana.com/2015/10/pengertian-puisi-ciri-jenis-jenis-unsur.html#
(diakses pada tanggak 10 Mei 2016, pukul
20:45 WIB).