Sabtu, April 23, 2016
Senin, April 18, 2016
Cara Pemisahan Suku Kata
1.
Pemenggalan
Kata Dasar
Kata
dasar dipenggal dengan aturan:
a. Jika
ditengah kata dasar ada dua huruf vocal, pemenggalan dilakukan diantara kedua
huruf vocal tersebut.
Contoh : ba-ik, kli-en,
pu-ing, su-ara, a-ir, sya-ir, bu-ah, ma-in, sa-at.
b. Jika
ditengah kata dasar ada huruf konsonan di antara dua huruf vocal, maka
pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan tersebut.
Contoh : a-hir, a-tik, ba-ngun, ba-pak, la-wan, ru-mah,
se-nang, po-hon, han-nyut.
Gabugan huruf ng pada kata bangun, kh pada kata akhir, dan ny pada kata hanyut dianggap
sebagai satu kesatuan karena gabungan huruf-huruf tersebut melambangkan sebuah
fonem. Pemenggalannya dilakukan sebelum gabungan huruf tersebut.
c. Jika
di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan berurutan yang bukan gabungan
konsonan, pemenggalan dilakukan di antara konsonan pertama, termasuk gabungan
huruf konsonan dengan dengan huruf yang kedua.
Contoh : Cap-lok,
lam-bat, han-tam, pin-dah, nya-nyi, ung-gah, ung-kap.
d. Jika
di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih, pemenggalan
dilakukan diantara konsonan yang pertama, termasuk gabungan huruf konsonan
dengan huruf yang kdua.
Contoh : am-bruk, bang-krut, in-struk-si, kon-trak,
ul-tra, ben-trok, in-fra.
2.
Pemenggalan
Kata Berimbuhan
a. Imbuhan,
termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk dan partikel-partikel seperti
kah dan lah yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, pemenggalan
kata dipisah sebagai satu kesatuan.
Contoh : a-suh-han,
di-am-lah, sa-ya-kah, mem-be-ri-kan.
b. Sisipan
-el-, -em-, dan -er- dalam
pemenggalan tidak diperhitungkan sebagai
satu kesatuan, melainkan sebagai begian dari kata.
Contoh : ge-me-tar,
ge-ri-gi, tu-lun-juk.
3.
Pemenggalan
Kata Kompleks
Kata
kompleks yaitu kata yang terdiri dari dua unsur atau lebih, pemenggalan
berdasarkan pada unsur-unsur bentukan
kata.
Contoh
: fo-to-gra-fi, bi-o-lo-gi, ki-lo-me-ter, me-nya-tu-ra-ga-kan.
Referensi
Widjono
Hs, Bahasa Indonesia Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Grasindo,
anggota Ikapi, Edisi revisi 2012), h. 75-76.
http://luk.staff.ugm.ac.id/ta/Suwardjono/EYD.pdf
(diakses pada tanggal 18 April 2016, pukul 16:09 WIB).
http://www.carasyamsu.com/2015/06/cara-pemisahan-suku-kata-pada-kata-dasar.html
(diakses pada tanggal 18 April 2016, pukul 16:13 WIB).
Rabu, April 13, 2016
Ejaan yang Disempurnakan : Pemakaian Huruf
Kemampuan
mengaplikasikan Ejaan yang Disempurnakan merupakan syarat utama dalam berbahasa
tulis. Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku
sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau
Ejaan Soewandi. Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa
dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya, yaitu
mulai dengan huruf /a/ sampai dengan huruf /z/.
Pemakaian Huruf
Huruf Kapital
Huruf
kapital atau huruf besar digunakan pada:
1) Huruf
pertama pada awal kalimat
Contoh
:
Apa
yang akan kita capai tiga tahun ke depan ?
Dia
sedang menulis surat
2) Huruf
pertama kata yang berkenaan dengan agama, kitab suci, dan nama Tuhan yang
termasuk kata gantinya
Contoh
:
Allah
Alquran
Islam
Injil
Budha
Kristen
Tuhan
Maha Pemurah
Tuhan
Yang Mahakuasa
Tuhan
Yang Maha Esa
Tuhan,
Engkaulah pelindungku
Tuhan,
bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang lurus
3) Huruf
pertama petikan (kutipan langsung)
Contoh
:
Masyarakat
bertanya, “mengapa harus memilih?”
4) Huruf
pertama kata yang menyatakan gelar kehormatan, gelar keagamaan, gelar
keturunan, yang diikuti dengan nama orang
Contoh
:
Mahaputra
Mohammad Yamin
Sultan
Hamengkubuwono X
Huruf kapital tidak dipakai jika
tidak diikuti nama orang
Contoh:
Ia
baru dinobatkan menjadi sultan
Ia
membawa buku kisah para nabi
Ia
belajar mengaji bersama seorang imam
5) Huruf
pertama nama jabatan atau pangkat yang diikuti nama orang
Contoh:
Jenderal
Suharto
Dokter
Nugroho Iman Santosa
6) Huruf
pertama unsur nama orang
Contoh:
Wage
Rudolf Supratman
Cut
Nyak Dien
7) Huruf
pertama kata yang menyatakan nama bangsa, nama suku, dan nama bahasa
Contoh
:
bahasa
Indonesia
suku
Jawa
bangsa
Indonesia
8) Huruf
pertama nama tahun, bulan, hari, nama hari raya, dan nama peristiwa sejarah
Contoh
:
Tahun
Hijriyah
hari
raya Idul Fitri
bulan
Agustus
hari
Sabtu
9) Huruf
pertama kata ynag menyatakn nama dalam geografi
Contoh
:
Danau
Singkarak
Danau
Maninjau
Kali
Kapuas
Selat
Sunda
Huruf kapital tidak dipakai jika diikuti
nama
Contoh
:
Di
propinsi itu ada beberapa buah danau
Mereka
melewati sungai
10) Nama kota yang mengikuti produk ditulis dengan
huruf kapital
Contoh
:
asinan
Bogor
gudeg
Yogya
tempe
Malang
sate
Padang
batik
Yogyakarta
Huruf Kecil
Huruf
kecil digunakan pada posisi-posisi yang tidak menggunakan huruf besar
(huruf kapital). Penulisan kata dalam
posisi ini bukan pada awal kalimat, bukan nama orang, atau penggunaan lain yang
tidak dipersyaratkan pada penggunaan huruf kapital. Akan tetapi, perlu
diperhatikan adanya penggunaan huruf kecil yang perlu ditekankan, misalnya nama
jenis, bukan nama produk, dan bukan nama tempat dalam geografi.
Contoh
:
kunci
inggris (bukan kunci Inggris)
pisang
ambon (bukan pisang Ambon)
harimau
sumatera (bukan harimau Sumatera)
Huruf Miring
Huruf
miring digunakan dalam cetakan. Dalam tulisan tangan atau ketikan yang dicetak
miring, diberi garis bawah tunggal
Huruf
miring digunakan untuk:
1) Menuliskan
nama buku, nama majalah, nama surat kabar, yang dikutip dalam karangan
Contoh
:
Buku
Bahasa Indonesia karangan Widjono Hs.
Dan Sintowati
Majalah
Tempo Mei 2009
Surat
kabar Kompas 14 Agustus 2003
Judul
karangan yang tidak diterbitkan, misalnya: artikel, makalah, atau skripsi tidak
ditulis dengan huruf miring tetapi diapit tanda petik
Contoh
:
“Bertekad
Menegakkan Hukum,” Media Indonesia,
12 Desember 2004.
2) Menegaskan
atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata
Contoh
:
Kekayaan laut Indonesia
dapat menghidupi dua ratus juta orang.
3) Menuliskan
istilah ilmiah, atau ungkapan asing, kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya
Contoh
:
Kreativitas
baru berbahan baku Cassava membanjiri
Eropa.
Pendidikan
mahasiswa berbasis Andragogie.
Huruf Tebal
Huruf tebal dalam
cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi,
daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
Contoh :
Judul :
HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab : BAB I
PENDAHULUAN
Bagian bab : 1.1 Latar
Belakang Masalah
1.2 Tujuan
Daftar, indeks, dan lampiran : DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMBANG
DAFTAR
PUSTAKA
INDEKS
LAMPIRAN
Referensi
Widjono
Hs, Bahasa Indonesia Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Grasindo,
anggota Ikapi, Edisi revisi 2012), h.
52-58.
http://meitadwicipta.blogspot.co.id/2014/10/penggunaan-ejaan-yang-disempurnakan-eyd.html
(diakses pada tanggal 13 April 2016, pukul 19:10 WIB)
http://ndoroguru.blogspot.co.id/2014/04/makalah-penggunaan-huruf-kapital.html
(diakses pada tanggal 13 April 2016, pukul 19:45 WIB)
http://pelitaku.sabda.org/penggunaan_dan_tata_tulis_ejaan_pelafalan_pemakaian_huruf_dan_pemisahan_suku_kata
(diakses pada tanggal 13 April 2016, pukul 20:45 WIB)
Kata Baku dan Kata Tidak Baku
Kata
Baku
Kata-kata baku adalah kata yang telah sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan dan tertulis dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI). Sedangkan, kata tidak baku adalah kata yang tidak
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan.
Salah satu penanda kata
atau istilah baku adalah penulisannya. Cermatilah penulisan kata baku berikut
ini.
Baku
Aerobik
Aktivitas
Efektivitas
Geladai
Hakikat
Hierarki
Imbau
Jadwal
Kualitas
Kuitansi
Kurva
Praktik
Penggunaan Kata-Kata Baku
Karena
bentuknya yang formal, maka kata-kata baku sering digunakan pada tulisan maupun
acara berikut ini:
1. Surat
lamaran kerja
2. Tulisan
ilmiah
3. Pidato
resmi
4. Pertemuan
resmi
5. Acara
kenegaraan
6 6. Tulian
artikel majalah atau Koran
7. Surat-surat
atau dokumen Negara
8. Membuat
nota dinas
9 9. Membuat surat dinas
Kata
Baku Berimbuhan
Dimungkiri
Ditemukan
Mengkritik
Mengubah
Menyilakan
Pertanggungjawaban
Kata
Tidak Baku
Kata tidak
baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa
sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku sering digunakan saat percakapan
sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Adapun faktor-faktor yang dapat
menyebabkan munculnya kata tidak baku, yang diantaranya sebagai berikut ini:
a. Yang menggunakan bahasa tidak
mengetahui bentuk penulisan dari kata yang dia maksud.
b. Yang
menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan suatu katac. Yang menggunakan bahasa sudah terpengaruh oleh orang-orang yang terbiasa menggunakan kata yang tidak baku.
d. Dan yang terakhir, yang menggunakan bahasa sudah terbiasa memakai kata tidak baku.
Beberapa contoh penulisan kata tidak baku
Tidak
baku
Erobik
Aktifitas
Efektifitas
Gladi
Hakekat
Hirarki
Himbau
Jadual
Kwalitas
Kwitansi
Kurve
Praktek
Kata
Tidak Baku Berimbuhan
Dipungkiri
Diketemukan
Mengkritik
Merubah
Menyilahkan
Pertanggungan jawab
Referensi
Widjono
Hs, Bahasa Indonesia Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Grasindo,
anggota Ikapi, Edisi revisi 2012), h. 155-156.
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/166
(diakses pada tanggal 13 April 2016, pukul 17:30 WIB)
http://kbbi.web.id/praktik ((diakses pada
tanggal 13 April 2016, pukul 17:45 WIB)
http://www.kelasindonesia.com/2015/04/pengertian-dan-ratusan-contoh-kata-baku-dan-tidak-baku.html
(diakses pada tanggal 13 April 2016, pukul 18:05 WIB)
http://www.pengertianku.net/2015/09/pengertian-kata-baku-dan-tidak-baku-beserta-contohnya.html
(diakses pada tanggal 13 April 2016, pukul 18:37 WIB)
Langganan:
Postingan (Atom)
Materi 3: Model dan Standar Profesi di USA
Meningkatnya implementasi dibidang Teknologi Informasi (TI) pada jaringan perusahaan menyebabkan kebutuhan tenaga IT bertambah, hal ini tid...
-
PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU Oleh : Dini Hayati (1...
-
A. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan in...