Kelas
kata (jenis kata) adalah golongan kata dalam satuan bahasa berdasarkan kategori
bentuk, fungsi, dan makna dalam sistem gramatikal. Untuk menyusun kalimat yang
dan benar dengan berdasarkan pola-pola kalimat baku, pemakai bahasa harus mengenai
jenis dan fungsi kelas kata.
Fungsi
kelas kata:
1) Melambangkan
pikiran atau gagasan yang abstrak menjadi konkret
2) Membentuk
bermacam-macam struktur kalimat
3) Memperjelas
makna gagasan kalimat
4) Membentuk
satuan makna sebuah frasa, klausa, atau kalimat
5) Membentuk
gaya pengungkapan sehingga menghasilkan karangan yang dapat dipahami dan
dinikmati oleh orang lain
6) Mengungkapkan
berbagai jenis ekspresi, misalnya perintah, berita, pidato, argumentasi, dan
diskusi
7) Mengungkapkan
berbagai sikap, misalnya setuju, menolak, dan menerima.
Dalam
Bahasa Indonesia, ada beberapa kelas kata yaitu :
1. Kata
Kerja (Verba)
2. Kata Benda (Nomina)
3. Kata Sifat (Adjektiva)
4. Kata Keterangan (Adverbia)
5. Kata Ganti (Pronomina)
6. Kata Penghubung (Konjungsi)
7. Kata Depan (Preposisi)
A.
Kata
Kerja (Verba)
Verba
dapat dikenali melalui
a. Morfologis
b. Perilaku
sintaksis
c. Perilaku
semantic dari keseluruhan kalimat. Verba dapat didampingi dengan kata tidak
Berdasarkan bentuk
(morfologis), verba dapat dibedakan menjadi
a. Verba
dasar, yaitu verba tanpa imbuhan, Contoh : pergi, hadir, duduk, dsb.
b. Verba
dasar ditambah imbuhan, Contoh : menghadiri, menduduki, membawa, berdiskusi,
berbicara, dsb.
c. Verba menduplikasi, Contoh : berjalan-jalan,
membalik-balik, membaca-baca, dsb.
d. Verba majemuk, Contoh : Cuci mata, Naik Haji,
dsb.
Berdasarkan
banyaknya pembuktian, verba dapat dibedakan menjadi
a.
Verba Transitif : yaitu verba yang
memerlukan objek.
-
Verba monotransitif : Dia
memeriksa berkas, membacakan buku, menyanyikan lagu
-
Verba ditrasitif : STPN menyelenggarakan
pendidikan Program Diploma I, program Diploma IV, dan pendidikan Profesi
-
Verba bitransitif : menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Maju Tak Gentar
b.
Verba Intransitif : yaitu verba yang tidak
memerlukan objek
Contoh : Mahasiswa baru itu duduk
di pendopo, ia berdagang, mereka belajar
Berdasarkan perilaku
sintaksis yaitu sifat verba dalam
hubunganny dengan kata lain dalam bentuk frasa, klausa, dan kalimat, dengan
memperhatikan fungsi, jenis, dan perilaku dalam kalimat (sintaksis)
Sifat verba dalam
kaitannya dengan kata lain dapat dikenali dengan melihat fungsi dan jenisnya.
Berdasarkan fungsinya
Contoh :
a. Membaca
merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus (verba sebagai subjek)
b. Ia
pergi berekreasi (verba sebagai
keterangan)
c. Ia
mengajari membaca (verba sebagai
objek)
d. Ia
tidak merasa bersalah (verba sebagai
pelengkap)
Berdasarkan
jenisnya dalam hubungan verba-nomina
a. Verba
aktif : Subjek sebagai sasaran pelaku
Contoh : Sekretaris itu
mengetik laporan, ia mempelajari kelas kata
b. Verba
pasif : Subjek sebagai sasaran atau penderita
Contoh : Pegawai yang rajin itu
diberi penghargaan, ia diberi hadiah
Berdasarkan interaksi verba
(perilaku sintaksis, tindakan atau perbuatan) dengan nomina pendampingnya;
1. Verba
resiprokal (berbalasan, saling melakukan)
Contoh
: Mereka berpukul-pukulan (saling memukul)
Kami
bergandengan (saling menggandeng)
2. Verba
non-resiprokal (tidak berblasan)
Contoh
: Ia sedang berhias (tidak saling berhias)
Mereka berkaca (tidak saling
berkaca)
B.
Adjektiva
Adjektiva
ditandai dengan kata-kata agak, lebih, sangat dan paling. Berdasarkan bentuknya,
adjektiva dibedakan menjadi adjektiva dasar, turunan, dan paduan
a. Adjektiva
dasar
-
Kerja yang baik menghasilkan produk yang berkualitas
-
Karena boros, gaji sebulan habis dalam waktu dua minggu
b. Adjektiva
turunan
-
Ia bekerja sungguh-sungguh, hingga mencapai target
-
Bisnisnya berkembang secara alami
c. Adjektiva
paduan kata (frasa)
1. Subordinatif
(bertingkat, salah satu kata menerangkan kata yang lainnya)
-
Mereka makan siang di rumah makan
-
Karena tangan panjang ia sering dituduh mengambil uang tetangganya
-
Orang buta warna tidak dapat melukis dengan sempurna
2. Koordinatif
(gabungan kata atau frasa yang tidak saling menerangkan)
-
Gadis cantik jelita itu menjadi bunga di desanya
-
Bayi yang gemuk sehat jauh dari penyakit
C.
Nomina
Nomina
ditandai dengan tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak, tetapi dapat dinegatifkan dengan kata bukan : tidak kekasih, seharusnya bukan kekasih. Nomina dapat dibedakan
1. Berdasarkan
bentuknya : (a) Nomina dasar : orang, rumah, pohon. (b) nomina turunan :
Ke- : kekasih, kehendak, ketua
Per- : pertanda, persegi
-an : bacaan, nyanyian, tulisan
Per-an : persaudaraan, perdamaian
Ke-an : kemerdekaan, kesatuan, keselamatan
Peng- : pengikut, pengacara, pengrajin
2. Berdasarkan
subkategori
a. Nomina
bernyawa : manusia, kucing, kelinci
Tidak bernyawa : bunga, rumah, laut
b. Nomina
terbilang : lima orang siswa, dua ekor
kucing, sekuntum bunga
Tak terbilang : awan, udara
Referensi
Widjono
Hs, Bahasa Indonesia Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Grasindo,
anggota Ikapi, Edisi revisi 2012), h. 166-171.
http://denyhendrawansaputra.blogspot.co.id/2015/02/kategori-kelas-kata-dalam-bahasa.html
(diakses pada tanggal, 4 Juni 2016 pukul 19.48 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar