A.
Pengertian
Drama berasal dari kata Yunani, draomai
yang berarti berbuat, bertindak, bereaksi, dan sebagainya. Seraca umum,
pengertian drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan
maksud dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah drama dikenal dengan
istilah teater. Selanjutnya, dalam pengertian kita sekarang, yang dimaksud
drama adalah cerita yang diperagakan di panggung berdasarkan naskah.
B.
Jenis
Drama
Berdasarkan penyajian kisah, drama dapat dibedakan menjadi 8
jenis, antara lain:
- Tragedi: drama yang bercerita tentang kesedihan.
- Komedi: drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan kelucuan.
- Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi.
- Opera: drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik.
- Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik.
- Farce: drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut dagelan.
- Tablo: jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.
- Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.
Berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama antara lain:
- Drama Panggung: drama yang sepenuhnya dimainkan dipanggung.
- Drama Radio: drama radio tidak seperti biasanya. Drama ini tidak dapat dilihat, tepai hanya dapat didengerkan oleh penikmatnya saja dengan melalui radio.
- Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, namun drama televisi tidak dapat diraba.
- Drama Film: drama film menggunakan media layar lebar serta biasanya dipertunjukkan di bioskop.
- Drama Wayang: drama yang diiringi dengan pagelaran wayang.
- Drama Boneka: para tokoh drama tidak dimainkan oleh aktor manusia sungguhan, tetapi digambarkan dengan boneka yang dimainkan beberapa orang.
Jenis drama berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan ada tidaknya naskah drama antara lain :
- Drama Tradisional: yaitu drama yang tidak menggunakan naskah.
- Drama Modern: yaitu drama yang menggunakan naskah.
C.
Unsur
Drama
Unsur drama terbagi menjadi dua, unsur
intrinsik dan ekstrinsik
Berikut unsur intrinsik
suatu drama.
Unsur
instrinsik ialah unsur yang membangun suatu drama. Dapat dikatakan, unsur ini
ialah komponen yang terdapat di dalam suatu drama. Bagan- bagian yang membangun
suatu drama.
- Tema merupakan ide pokok atau sebuah gagasan utama dalam cerita drama.
- Alur yaitu jalan cerita dari pertunjukkan drama dimulai pada babak pertama sampai babak terakhir.
- Tokoh drama terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama disebut juga dengan primadona sedangkan peran pembantu disebut dengan figuran.
- Watak merupakan perilaku yang diperankan oleh si tokoh drama tersebut. Watak protagonis adalah salah satu jenis watak dan protagonis adalah berwatak baik. Sedangkan watak antagonis merupakan watak yang jahat.
- Latar adalah gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi dalam kisah drama yang berlangsung.
- Amanat drama merupakan pesan yang disampaikan dari pengarang cerita drama tersebut kepada penonton. Amanat drama dapat disampaikan dengan melalui peran para tokoh drama tersebut.
Merupakan unsur yang datang dari luar namun mempengaruhi sebuah cerita yang disajikan. Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya certa, namun keberadaan unsur ini sangat mempengaruhi perkembangan sebuah cerita. Oleh karena itu, dapat dijumpai kasus sebuah drama yang terbengkalai dikarenakan oleh faktor ini. Yang termasuk unsur ekstrinsik sebuah drama yaitu:
- Faktor ekonomi
- Faktor politik
- Faktor sosial-budaya
- Faktor pendidikan
- Faktor kesehatan
- Faktor psikologis pemain dan kru
- Kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.
Referensi
http://gopengertian.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-drama-jenis-jenis-drama-unsur-unsur-drama.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar