Secara
etimologi (menurut asal-usul kata) kesusastraan berarti karangan yang indah.
“sastra” (dari bahasa Sansekerta) artinya : tulisan, karangan. Para ahli pun banyak yang telah
mendeskripsikan makna sastra agar mudah dipahami. Menurut M. Esten, sastra
merupakan suatu karya imaginatif yang diungkapkan melalui bahasa yang khas
serta memiliki nilai positf terhadap kehidupan manusia. Sedangkan menurut
Sudjiman, sastra adalah sebuah karya lisan ataupun tulisan yang memiliki
nilai-nilai keindahan, dengan keaslian yang terkandung di dalamnya.
Dengan
demikian, sastra dapat dikatakan segala sesuatu baik lisan ataupun tulisan yang
mengandung nilai keindahan, seni, bersifat imajinatif serta kreativ seseorang
dengan mempertahankan nilai originalitas serta artistik sebagai suatu . keunggulan.
Yang
termasuk sastra ialah:
-
Novel, merupakan sastra tertulis yang
dapat bercerta fiksi atau menuliskan pengalaman seseorang.
-
Cerpen, seperti novel, hanya saja lebih
ringkas.
-
Syair, berupa pantun, puisi, atau lirik
yang mengambarkan perasaan seseorang terhadap sesuatu.
-
Lukisan, merupakan sastra dalam bentuk
gambar.
-
Drama, sastra seni peran yang mementasakan
seni peran suatu cerita mengenai peristiwa, legenda, atau kehidupan
sehari-hari.
-
dan lain-lain
Menurut Aristoteles, seni sastra
dapat dibedakan menjadi beberapa macam, ia membagi sastra menjadi dua macam:
1.
Sastra
cerita, merupakan kelompok sastra yang menceritakan sesuatu tapa adanya
unsur-unsur lakon di dalamnya dengan demikian, jarang ditemukan dialog di
dalamnya. Disebut juga sastra naratif.
2.
Sastra
drama, kebalikan dari sastra cerita, dalam sastra drama akan lebih didominasi
dengan dialog-dialog. Dalam sastra drama, cerita dibawakan dalam bentuk seni
peran yang dimainkan oleh lebih dari dua orang dengan dialog
masing-masing. Meski demikian, terdapat seni lakon tanpa teks, yaitu
pantonim, yang mengandalkan gerak mimik wajah. Meski demikian, penonton akan
mengerti akan cerita yang dibawakan melalui gerak mimik yang jelas.
Macam-macam
sastra yang berkembang dibedakan menjadi tiga golongan: 1. Sastra naratif
Sastra naratif merupakan sastra yang mengisahkan peristiwa, sejarah yang cara penyampaiannya hanya sekedar cerita, tidak bersifat dialog. Sastra naratif dalam dijumpai dalam bentuk novel, cerpen, lirik, prosa.
2. Sastra dramatic
Merupakan teks yang bersifat dialog yang mengungkapkan sebuah kisah melalui rangkaian kronologis dengan alur tertentu. Sastra ini contohnya film, drama, dan lain-lain. Drama merupakan karya sastra berbentuk lakon- lakon yang menceritakan suatu kisah kehidupan.
3. Sastra poetik
Atau sastra puisi merupakan jenis sastra yang ersifat monolog denga tidak memperhatikan alur namun lebih memperhatikan tekbik penulisan serta penggunaaan bahasa yang sering menggunakan bahasa kiasan untuk menyampaikan suatu maksud. Contohnya adalah puisi.
1. Epik,
merupakan bentuk sastra karangan yang melukiskan sesuatu secara objektif dengantidak melibatkan pikiran, perasaan, ataupun emosi jiwa pribadi dari si
pengarang.
2. Lirik,
bentuk sastra yang merupakan buah pikiran dari si pengarang yang dipengaruhi
emosi jiwa, dipadupadankan dengan irama untuk memerkuat makna dan membangkitkan
emosi pendengat.
3. Didaktif,merupakan
bentuk sastra yang berisi pesan- pesan moral, bertujuan untuk mendidik serta
memberikan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan.
4. Drama,
karya sastra yang mengungkapkan suatu peristiwa yang dikembangkan sedemikian
rupa seolah-olah terdengar sangat hebat.
1. Sastra
lama,
2. Sastra
peralihan
3. Sastra
modern
Referensi
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/penjelasan-mengenai-jenis-jenis-sastra-lengkap.html
(diakses pada tanggal 15 Juli 2016, pukul 10:51 wib).
http://nesaci.com/pengertian-kesusastraan-dan-jenis-jenis-kesusastraan/
(diakses pada tanggal 15 Juli 2016, pukul 10:51 wib).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar