Selasa, Desember 22, 2015

Pengertian, Teknik, Fungsi, dan Unsur Catatan Kaki


Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki adalah keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan (Gorys Keraf, 1994:1993). Catatan kakai dapat berupa rujukan bahan penulisan yang dijadikan sumber dan dapat pula berupa keterangan tambahan. 

Fungsi Catatan Kaki
     A.    Catatan kaki yang berupa referensi
1)      Fungsi akademis:
a.       Memberikan dukungan argumentasi atau pembuktian,
b.      Pembuktian (rujukan) kutipan naskah,
c.       Memperluas makna informasi bahasan dalam naskah,
d.      Penunjukan adanya bagian lain dalam naskah yang dapat ditelusuri kebenaran faktanya,
e.       Menunjukkan objektivitas kualitas karangan,
f.       Memudahkan penilaian sumber data,
g.      Memudahkan pembedaan data pustaka dan keterangan tambahan,
h.      Mencegah pengulangan penulisan data pustaka,
i.        Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi,
j.        Memudahkan penyuntingan data pustaka, dan
k.      Menunjukkan kualitas kecerdasan akademis penulisnya.
2)      Fungsi etika
a.       Pengakuan dan penghargaan kepada penulis sumber informasi,
b.      Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi,
c.       Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat,
d.      Menunjukkan etika dan kejujuran intelektual, bukan plagiat, dan
e.       Menunjukkan kesantunan akademis pribadi penulisnya.
3)      Fungsi estetika
a.       Mempertinggi nilai keindahan perwajahan (halaman),
b.      Membentuk variasi format penulisan,
c.       Memberikan kesan dinamis sehingga lebih menarik, dan
d.      Menyenangkan pembacanya.

     B.     Catatan kaki yang berupa keterangan tambahan
1.     Memberikan penjelasan tambahan,
2. Memperjelas konsep, istilah, definisi, komentar, atau uraian tambahan tanpa mengganggu proses pemahaman uraian,
3.     Tidak mengganggu focus analisis atau pembahasan,
4.      Meningkatkan kualitas karangan, dan
5.      Mempertinggi nilai estetika.

Tempat Catatan Kaki
1.   Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada bagian bawah digunakan dalam skripsi, tesis, disertasi, buku, atau karangan ilmiah formal lainnya.
2.    Catatan kaki pada akhir bab digunakan untuk karangan popular.
3.   Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan yang berbentuk artikel untuk surat kabar, jurnnal, ilmiah, majalah, laporan yang tidak menggunakan pembagian bab, atau essai dalam buku kumpulan essai.
Penenmpatan catatan kaki harus konsisten. 

Penulisan Catatan Kaki
1.     Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah halaman yang sama
2.     Antarcatatan kaki dipisahkan dengan satu spasi
3.     Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi
4.     Catatan kaki diketik sejajar dengan margin
5.   Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut mulai dari nomor satu untuk catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai akhir bab. Pada setiap awal bab baru berikutnya catatan kaki dimulai dari nomor satu. Laporan atau karangan tanpa bab, misalnya essia, catatan kaki ditulis pada akhir karangan.
6.    Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apapun
7.    Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya, misalnya font 8, ditulis menggunakan X2 pada computer.

Catatan kaki yang merupakan rujukan atau data pustaka ditulis berdasarkan cara berikut ini
1.   Nama pengarang tanpa balik urutannya atau sama dengan nama pengarang yang tertulis pada buku diikuti koma
2.   Jika nama dalam buku tertulis lengkap disertai gelar akademis, catatan kaki tidak mencamtumkan gelar tersebut
3.      Judul karangan, buku yang diterbitkan dengan ISBN, dicetak miring, diikuti koma
4.      Nama penerbit dan angka tahun di apit tanda kurung diikuti koma
5.    Nomor halaman dapat disingkat hlm atau h. angka nomor halaman diakhiri titik (.). Penggunaan singkatan hlm atau h dilakukan secara konsisten, pilih salah satu.

Contoh penulisan:
1Willian N. Dunn, Analisis Kebijaksannaan Publik, terj. Muhajir Darwin, (Yogyakarta: Hanindita, 2001), h.20-23.

2Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurul Imam, (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994),h.1-40.

3Cosmas Batubara, “Kebijaksanaan Pembangunan Nasional: Sebuah Saran,” dalam Eko Budihardjo, Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung: Alumni, 1992),91-103.


Teknik penulisan catatan kaki

Teknik penulisan catatan kaki adalah sebagai berikut.
1.      Menyediakan tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut.
2.    Dalam jarak 2 spasi serta garis dalam jarak 5-7 ketikan dari margin kiri, diketik nomor penunjukkan 
3.      Persis setelah nomor dan setengah ke bawah mulai diketik baris pertama dari catatan kaki.
4.      Jarak antarbaris di dalam catatan kaki adalah spasi rapat. Sementara itu, jarak antarcatatan kaki di halaman yang sama adalah dua spasi.

Unsur-unsur catatan kaki

Unsur-unsur yang ada dalam catatan kaki adalah sebagai berikut.
1.      Pengarang : Nama pengarang dicantumkan berdasarkan urutan biasa. Pada penunjukan nama yang kedua dan berikutnya, cukup dicantumkan nama singkat. Jika terdiri atas dua atau tiga pengarang, semua namanya dicantumkan atau disertakan. Sementara itu, jika pengarangnya lebih dari 3 orang, cukup nama pertama yang dicantumkan. Nama pengarang yang lainnya digantikan atau diwakilkan dengan singkatan dkk.
2.    Penunjukan terhadap sebuah kumpulan sama dengan no (a) dan (b), maka ditambah singkatan ed. (editor) di belakang nama penyunting dan dipisahkan dengan tanda koma (,). Bila tidak ada pengarang/editor, langsung saja diawali dengan judul. Seluruh judul mengikuti peraturan yang sama dengan daftar pustaka.
3.    Setelah catatan kaki yang pertama, penyebutan sumber yang sama digantikan atau diwakilkan dengan Ibid., Op.cit., Loc.cit..
4.  Setelah penunjukkan pertama sebuah artikel dalam majalah atau harian, maka berikutnya cukup dicantumkan judul majalah atau harian tanpa mencantumkan judul artikel.
5.    Tempat serta tahun penerbitan dituliskan di referensi pertama dan ditempatkan di dalam tanda kurung dan juga dipisahkan dengan tanda koma, contohnya: (Bandung, 2011).
6.    Majalah harus juga mencantumkan nomor jilid dan nomor halaman, tanggal, bulan dan tahun. Seluruh keterangan tersebut dituliskan di dalam kurung.
7.   Data publikasi sebuah harian terdiri atas hari, tanggal, bulan, tahun, dan nomor halaman. Penanggalan ini tidak dituliskan di dalam kurung.





REFERENSI
Widjono Hs, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Grasindo, anggota Ikapi, Edisi revisi  2012), h. 98-101.
https://jhonysukarnoputra45.wordpress.com/tips-penulisan-catatan-kakifutnot/ (diakses pada tanggala 12 Desember 2015, pukul 17.15 wib.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi 3: Model dan Standar Profesi di USA

Meningkatnya implementasi dibidang Teknologi Informasi (TI) pada jaringan perusahaan menyebabkan kebutuhan tenaga IT bertambah, hal ini tid...